У нас вы можете посмотреть бесплатно WARUNG NASI UDUK BU WARTINI или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Mata Wartini berkilat marah bercampur ketakutan saat melihat Pak Udin, Risa, dan tiga santri dari padepokan Kyai Harjo berdiri di hadapannya. Ia tahu, rencananya untuk melarikan diri dengan 'anaknya' telah gagal. “Kalian sudah lancang masuk ke pekarangan saya!” teriak Wartini, tangannya mencengkeram erat bungkusan kain hitam berisi patung Tuyul. “Kami tidak lancang, Wartini. Kami datang untuk membebaskanmu dan menyelamatkan Diki,” balas Pak Udin tegas, sambil mengacungkan tongkatnya, yang kini telah dibacakan doa-doa oleh Kyai Harjo. Salah satu santri maju, membawa kantung berisi garam kasar dan air suci. "Serahkan bungkusan itu, Bu. Ini bukan anakmu, ini iblis yang memakan jiwamu!" Wartini tidak menyerah. Ia tahu, jika bungkusan itu direbut, tamatlah riwayatnya. “Tidak akan! Ini anakku! Kalian tidak berhak!” Dalam keputusasaan, Wartini melemparkan segenggam tanah ke arah santri itu, lalu berbalik dan berlari kencang menuju jalanan desa, membawa bungkusan kain hitam itu. “Kejar! Jangan biarkan dia membawa benda itu menjauh!” perintah Pak Udin. Pengejaran pun dimulai. Pak Udin, meskipun tua, berlari sekuat tenaga. Risa dan para santri lebih cepat. #warung #nasi #warungnasi #nasiuduk