У нас вы можете посмотреть бесплатно HEBOH‼️KUALA LUMPUR UDAH KAYAK “MINI DHAKA” INI PENYEBAB BANGLADESH SUKA BETAH DI MALAYSIA‼️ или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Kuala Lumpur sekarang makin ramai, tapi bukan cuma oleh warga lokal atau turis. Di beberapa sudut kota, kita bakal ngerasa kayak lagi jalan-jalan di Dhaka, Bangladesh. Yup, saking banyaknya warga Bangladesh yang kerja dan tinggal di sana, netizen pun menjulukinya “Mini Dhaka.” Tapi, tunggu dulu—kenapa sih warga Bangladesh bisa sampai sebegitu betahnya di Malaysia? Bukan cuma karena ceweknya cantik, bro! Walaupun jokes itu sering muncul di TikTok, realitanya lebih kompleks. Ada tiga faktor utama yang bikin migran Bangladesh betah di Malaysia: kemudahan visa kerja, kedekatan budaya Islam yang serumpun, dan jaringan diaspora yang udah kuat banget. Jadi, ketika satu orang kerja di Malaysia, dia bisa narik keluarga atau temennya buat nyusul. Jadilah komunitas yang makin besar dari tahun ke tahun. Data menunjukkan bahwa enam puluh persen kuota tenaga kerja asing di Malaysia justru diberikan ke Bangladesh. Ini bikin panas kuping banyak pihak, terutama dari Indonesia. Gimana nggak, pekerja Indonesia yang lebih dekat secara geografis dan budaya justru harus bersaing ketat. Padahal, biaya hidup di Kuala Lumpur itu empat puluh tiga persen lebih mahal dari Dhaka. Tapi karena upahnya jauh lebih tinggi, para pekerja miskin dari Bangladesh—yang sembilan puluh tujuh persen berasal dari kelas bawah—tetap nekad datang. Tapi jangan kira hidup mereka di Malaysia bebas masalah. Eksploitasi masih marak. Tiga puluh persen pekerja Bangladesh mengalami pelanggaran hak, mulai dari gaji dipotong, jam kerja berlebihan, sampai intimidasi. Sementara itu, kebijakan “Bangladesh First” dari pemerintah Malaysia makin memperkeruh suasana, karena komunitas migran lain mulai merasa dianaktirikan. Uniknya, ada juga faktor sentimen geopolitik yang ikut main. Ternyata, sembilan puluh tujuh persen warga Bangladesh punya sentimen negatif terhadap India. Nah, ini juga berdampak ke dinamika sosial di Malaysia, negara yang terkenal multikultural. Kalau nggak ditangani dengan bijak, ini bisa jadi bom waktu sosial yang siap meledak kapan aja. Kalau Malaysia nggak segera melakukan reformasi kebijakan migrasi, mereka bisa kehilangan kontrol atas struktur demografi kotanya sendiri. Udah saatnya ada kerja sama trilateral—antara Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh—buat bikin sistem migrasi yang adil, manusiawi, dan nggak bikin negara manapun merasa dirugikan. #MiniDhaka #KualaLumpur #BangladeshMalaysia #MigrasiAsia #TenagaKerjaAsing #PekerjaMigran #VisaKerjaMalaysia #DiasporaBangladesh #MalaysiaBangladesh #EkonomiMigran #KebijakanImigrasi #MultikulturalMalaysia #KetimpanganTenagaKerja #EksploitasiTenagaKerja #MigrasiGlobal #IndonesiaMalaysiaBangladesh #GeopolitikAsia #KonflikEtnis #ReformasiKetenagakerjaan #KrisisDemografi Follow Tiktok Hippo Academy 👇👇 / hippoacademy.id ⚠️ This video contains AI-generated voice-over created solely for educational and entertainment purposes. It is not intended to mislead or impersonate any real individual. All video footage and images used are sourced from royalty-free platforms and/or Creative Commons sources, with no AI-generated visuals included. This disclosure is provided in accordance with YouTube’s synthetic and altered content policy. © Copyright Disclaimer under section 107 of the Copyright Act of 1976, allowance is made for "fair use" for purposes such as criticism, comment, news reporting, teaching, scholarship, education and research. Fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing.