У нас вы можете посмотреть бесплатно TUHAN ITU NYATA ATAU ILUSI? DEBAT LUCU ABU NAWAS DENGAN PENDETA YANG AKHIRNYA TERSUNGKUR MALU или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Dalam video ini kita akan membahas debat paling kocak tapi juga paling tajam antara Abu Nawas dan seorang pendeta sombong yang berani menantang keberadaan Tuhan. Dengan penuh percaya diri, sang pendeta berdiri di depan banyak orang dan berkata lantang, “Kalau Tuhan itu nyata, tunjukkan di mana Dia sekarang!” Semua orang terdiam. Tapi Abu Nawas hanya tersenyum—senyum nakal khasnya yang menandakan badai logika akan segera datang. Ia maju pelan, menatap pendeta itu sambil berkata tenang, “Kau bisa melihat angin?” Pendeta menjawab, “Tentu tidak.” “Tapi kau percaya angin itu ada, kan?” Pendeta mengangguk. “Lalu kenapa kau minta Tuhan terlihat, padahal kau percaya angin tanpa melihatnya?” Orang-orang langsung tertawa, sementara pendeta mulai kehilangan arah. Tapi Abu Nawas tidak berhenti di situ. Ia melanjutkan dengan suara lembut namun penuh sindiran, “Kau hidup karena napas, tapi bisakah kau tunjukkan bentuk napasmu? Kau hidup karena cahaya matahari, tapi bisakah kau genggam cahayanya? Tuhan itu bukan untuk dilihat mata, tapi untuk dirasakan oleh jiwa yang bersih.” Pendeta itu mencoba melawan, berdebat dengan dalil dan logika filsafat, tapi semakin keras ia bicara, semakin tenang Abu Nawas menangkis dengan logika sederhana yang membungkam. Ia berkata, Tuhan itu bukan ilusi, karena ilusi lahir dari ketakutan. Sedangkan Tuhan melahirkan ketenangan.” Kalimat itu seperti air dingin di padang gurun. Semua orang yang hadir merinding. Pendeta itu terdiam lama, matanya berkaca-kaca, dan akhirnya ia menunduk. Abu Nawas menepuk pundaknya pelan sambil berkata, “Kau mencari Tuhan di luar dirimu, padahal Dia sudah lama bersemayam di dalam hatimu.” Debat itu bukan hanya adu logika, tapi adu keikhlasan hati. Abu Nawas menunjukkan bahwa iman bukan sesuatu yang bisa dibuktikan di laboratorium, melainkan sesuatu yang dirasakan oleh nurani yang masih hidup. Ia menegaskan bahwa semakin dalam seseorang mencari bukti Tuhan di luar dirinya, semakin jauh ia dari kebenaran. Karena yang sejati justru tersimpan di dalam kesadaran yang tenang dan jujur. Video ini akan membuatmu tertawa, merenung, dan mungkin menangis sedikit — sebab kadang, cara Abu Nawas menjatuhkan lawannya bukan dengan amarah, tapi dengan cinta dan kebenaran yang menyentuh hati. Dan pada akhirnya, pendeta yang semula menantang justru bersimpuh, berkata pelan, “Aku tidak butuh bukti lagi. Aku telah melihat Tuhan lewat kata-katamu.” Abu Nawas tersenyum dan menjawab, “Kau tak melihat Tuhan lewat aku, tapi lewat hatimu sendiri yang baru saja terbuka.” #AbuNawas #DebatPanas #DebatLucu #DebatIslamKristen #KebenaranTuhan #TuhanItuNyata #AbuNawasVsPendeta #FilsafatIslam #DebatAgama #ImanDanLogika #TuhanAda #HikmahAbuNawas #DebatFilsafat #KisahInspiratif #IslamDanKristen #DialogLintasIman #KebenaranHakiki #RenunganBatin #PencerahanJiwa #IlmuDanIman #HikmahHidup #KetulusanHati #KisahPenuhMakna #IslamCintaDamai #NasihatAbuNawas #KisahMotivasi #CahayaKebenaran #DebatBerfaedah #PendetaTersungkur #TuhanTidakBerwujud #IslamSejati