У нас вы можете посмотреть бесплатно Kompolnas Nilai Mekanisme Penanganan Kasus Ijazah Jokowi Kredibel или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Jakarta, 9 Juli 2025 — Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) diwakili oleh Komisioner Bapak Choirul Anam, S.H., dan Gufron, S.H.I., menghadiri rapat gelar perkara khusus terkait Dugaan Tindak Pidana Pemalsuan Akta Autentik/Ijazah Palsu Jokowi. Kegiatan ini berlangsung di Rowassidik Bareskrim Polri dengan dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, termasuk pada penyidik, pelapor, tim kuasa hukum terlapor, para ahli, DPR RI, serta Ombudsman. Setelah menghadiri gelar, Kompolnas menyatakan bahwa mekanisme penanganan kasus dugaan pemalsuan ijazah Jokowi telah berjalan dengan baik dan kredibel. Masing-masing pihak termasuk para ahli diberikan kesempatan untuk menjelaskan apa yang menurut mereka penting untuk disampaikan. Kehadiran Kompolnas, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Ombudsman sebagai pengawas eksternal juga menjadi poin plus dalam proses ini. Dalam kesempatan tersebut, Kompolnas diberikan ruang untuk bertanya banyak hal guna konfirmasi dan sebagainya. "Sebagai pengawas eksternal Polri, kami melihat ada dua hal yang paling penting, yaitu proses dan substansi," ujar Choirul Anam . Dari segi proses, kredibel. Kompolnas mengecek apakah fakta-fakta yang disampaikan oleh pelapor maupun terlapor telah ditindaklanjuti oleh penyidik. Selanjutnya, dari segi substansi, Kompolnas menyoroti pertanyaan mendasar mengenai ijazah Jokowi. Proses pembandingan tidak hanya terbatas pada ijazah itu sendiri, melainkan mencakup semua berkas pembanding yang berjumlah sekitar 19 hingga 20 item. "Dalam konteks perbandingannya, yang dicek adalah per dokumen termasuk kondisi common historicalnya," jelas Kompolnas. Kompolnas juga telah mendapatkan penjelasan yang komprehensif dari Universitas Gadjah Mada (UGM), penyidik, dan laboratorium forensik (Labfor) terkait hal ini. Terakhir, Kompolnas juga mendalami metodologi yang digunakan oleh kedua belah pihak, baik pelapor maupun terlapor, dalam menyajikan asumsi dan analisis mereka. Kompolnas mengecek langsung ke Labfor mengenai apa saja yang diperiksa, alat yang digunakan, serta metodologi yang diterapkan. Hal ini untuk memastikan bahwa cara yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan. Kompolnas menyatakan telah memperoleh keterangan lengkap terkait hal tersebut.