У нас вы можете посмотреть бесплатно Luhut Akui Kereta Cepat Whoosh Sudah Bermasalah Sejak Awal или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan persoalan utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang jadi perbincangan belakangan ini. Ia menyebut sejak awal Whoosh merupakan proyek bermasalah dan pemerintah memperbaiki persoalan itu dengan berunding bersama China Development Bank. Luhut merasa masih berkepentingan membahas soal Whoosh karena dirinya terlibat dalam proyek ini sedari awal pengerjaan. “Sedari awal mengerjakan itu saya terima sudah busuk gitu barang. Kemudian kami coba perbaiki, kami audit. Kami berunding dengan China dan China mau melakukan,” ujar Luhut dalam diskusi di JS Luwansa Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025. Luhut meminta pelbagai pihak untuk tidak banyak berkomentar jika tidak memiliki basis data dan pemahaman yang luas terkait dengan kereta cepat Whoosh. Menurut dia, pemerintah harus solid dan kompak dalam menyelesaikan segala persoalan Tanah Air. “Jadi kalau saran saya, kalau kita enggak mengerti datanya, enggak usah komentar dulu. Cari datanya baru berkomentar. Baru enak,” kata Luhut. Ia turut mempertanyakan usulan pembayaran utang Whoosh dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia tidak menolak ataupun merekomendasikan wacana begini. “Kita ribut soal Whoosh. Masalahnya apa sih? Itu kan tinggal restructuring saja. Siapa yang minta APBN? Enggak ada yang minta APBN. Restructuring saja,” ucap Luhut. Chief Executive Officer Danantara Indonesia Rosan Roeslani menyebut sudah berkonsultasi dengan sejumlah kementerian termasuk Menteri Keuangan terkait dengan penyelesaian utang Whoosh ke China Development Bank. Foto: tempo.co Editor: Ridian Eka Saputra