• ClipSaver
  • dtub.ru
ClipSaver
Русские видео
  • Смешные видео
  • Приколы
  • Обзоры
  • Новости
  • Тесты
  • Спорт
  • Любовь
  • Музыка
  • Разное
Сейчас в тренде
  • Фейгин лайф
  • Три кота
  • Самвел адамян
  • А4 ютуб
  • скачать бит
  • гитара с нуля
Иностранные видео
  • Funny Babies
  • Funny Sports
  • Funny Animals
  • Funny Pranks
  • Funny Magic
  • Funny Vines
  • Funny Virals
  • Funny K-Pop

Waspada TV - Sejarah Panjang Waspada Kemarin, Hari Ini & Esok, Menuju Seabad скачать в хорошем качестве

Waspada TV - Sejarah Panjang Waspada Kemarin, Hari Ini & Esok, Menuju Seabad 3 года назад

скачать видео

скачать mp3

скачать mp4

поделиться

телефон с камерой

телефон с видео

бесплатно

загрузить,

Не удается загрузить Youtube-плеер. Проверьте блокировку Youtube в вашей сети.
Повторяем попытку...
Waspada TV - Sejarah Panjang Waspada Kemarin, Hari Ini & Esok, Menuju Seabad
  • Поделиться ВК
  • Поделиться в ОК
  •  
  •  


Скачать видео с ютуб по ссылке или смотреть без блокировок на сайте: Waspada TV - Sejarah Panjang Waspada Kemarin, Hari Ini & Esok, Menuju Seabad в качестве 4k

У нас вы можете посмотреть бесплатно Waspada TV - Sejarah Panjang Waspada Kemarin, Hari Ini & Esok, Menuju Seabad или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:

  • Информация по загрузке:

Скачать mp3 с ютуба отдельным файлом. Бесплатный рингтон Waspada TV - Sejarah Panjang Waspada Kemarin, Hari Ini & Esok, Menuju Seabad в формате MP3:


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru



Waspada TV - Sejarah Panjang Waspada Kemarin, Hari Ini & Esok, Menuju Seabad

Harian Waspada, surat kabar Harian Umum Nasional Waspada adalah sebuah surat kabar harian umum nasional yang terbit di Medan, Sumatra Utara. Kantor pusatnya terletak di Jalan Letjen Suprapto/Brigadir Jenderal Katamso Nomor 1, di Medan. Surat kabar ini mulai terbit sejak 11 Januari 1947. Waspada didirikan oleh dua tokoh pers, yakni Almarhum Haji Mohammad Said dan Almarhumah Hajjah Ani Idrus. Surat kabar ini dengan sikap tegas menyatakan diri sebagai bagian dari pendukung Kemerdekaan Republik Indonesia. Sikap tersebut ditunjukkan lewat artikel dan pemberitaan yang tegas dan tajam pada masa silam saat menghadapi Belanda yang berupaya menancapkan pengaruh dan cengkeramannya menduduki kota Medan dan sekitarnya demi menguasai lahan-lahan perkebunan, seperti areal tembakau Deli dan komoditas pangan maupun rempah-rempah. Sedangkan nama Waspada memiliki kisah sejarah tersendiri. Masa itu, kondisi masyarakat diliputi ketakutan dan kegelisahan, panik luar biasa, sehingga sebagian besar warga Kota Medan, harus bersikap waspada serta mengungsi ke luar kota, sejalan sengitnya peperangan. Bahkan saat itu, kantor-kantor Pemerintahan Republik di bawah pimpinan Gubernur Tengku M. Hassan terpaksa berpindah ke kota Pematang Siantar, lebih kurang 120 km dari Medan. Satu poin lagi yang memantapkan hati Almarhum Haji Mohammad Said memberi nama korannya Waspada adalah terkait lemahnya delegasi pemerintahan Indonesia masa itu dalam perundingan dengan petinggi Belanda. Setiap hari para pejuang bersama rakyat menghadang pasukan Belanda, khususnya konvoi menuju Pelabuhan Belawan. Belanda dibuat kelabakan akibat tersendatnya pasokan logistik dan akhirnya mendesak agar dilakukan perjanjian dengan pemerintahan Republik Indonesia di Jakarta, dipimpin Menteri Pertahanan RI Amir Syarifuddin. Namun tim delegasi Republik Indonesia cenderung mengalah yang akhirnya sepakat untuk menyetujui perluasan wilayah kekuasaan Belanda dari gangguan pejuang tentara rakyat di Medan. Pemimpin republik dianggap kecolongan alias tidak "waspada" terhadap strategi Belanda yang mengakibatkan kerugian besar bagi para pejuang dan kedaulatan Republik Indonesia. Pertama kali terbit, Waspada dicetak 1.000 eksemplar dan terjual habis walapun dengan format penerbitan yang hanya setengah halaman. Dalam perjalanannya, surat kabar ini dibreidel berkali-kali karena melawan Belanda, pernah dilarang terbit sampai lima kali, bahkan sampai adanya buka paksa kantor dan percetakan oleh militer Belanda. Pada masa Orde Lama kehidupan surat kabar di Indonesia, termasuk Waspada penuh dengan perjuangan, mengalami beberapa kali masa sulit, sehingga harus bekerja keras untuk bisa mandiri (terbit), termasuk sulitnya mendapatkan bahan baku kertas sehingga harus didatangkan dari Pulau Pinang dengan boat dengan cara menerobos blokade Belanda ke Pelabuhan Tanjung Balai. Sementara, pada masa Orde Baru hampir semua surat kabar dan majalah mengalami ancaman seperti breidel lewat pencabutan SUIPP dan telepon secara mendadak oleh pejabat ABRI. Tidak ada kebebasan pers sehingga fungsi kontrol media tidak bisa dijalankan dengan efektif. Maka dari itu, Harian Waspada berupaya menjalankan kontrol sosial dengan penuh hati-hati. Pemerintah Republik Indonesia menganugerahi penghargaan kepada Haji Mohammad Said berupa penghargaan Satya Lencana Penegak Pers Pancasila dari PWI pada tahun 1985. Dan kemudian pada tahun 1988, kepada Hajjah Ani Idrus. Dirgahayu 75 Harian Waspada, Terima Kasih Kepada H. Mohammad Said & Hj. Ani Idrus Sampai hari ini Harian Waspada masih mengambil bagian dalam mengibarkan bendera merah putih di Indonesia, sebagai penyiar berita di media cetak dengan slogan “Demi Kebenaran & Keadilan” di bawah komando enam keturunan dari kedua pahlawan pers itu, yaitu Tribuana Said, Saida Said, Indra Buana Said, Rayati Ramayana Said, Teruna Jasa Said dan Prabudi Said. Demikian perjalanan singkat sejarah sejak Alm. H. Mohammad Said dan Almh Hj. Ani Idrus, sehingga Harian Waspada bisa berdiri hingga saat ini. Alhamdulillah Harian Waspada memasuki usia ’Berlian’ yakni 75 tahun, di tengah perubahan zaman menjadi era digital ini. Tentunya kita berharap Harian Waspada terus berinovasi dengan ekspansi ke media digital demi meneruskan cita-cita dari H. Mohammad Said & Hj. Ani Idrus yang keduanya merupakan pahlawan saya, leluhur saya, untuk terus menjadi control sosial demi kepentingan rakyat, khususnya di Sumatera Utara & Aceh. Dirgahayu Ke 75 Untuk Harian Waspada, Semoga terus eksis kedepannya, bahkan menuju seabad. Waspada TV, Hang Tuah Jasa Said

Comments

Контактный email для правообладателей: [email protected] © 2017 - 2025

Отказ от ответственности - Disclaimer Правообладателям - DMCA Условия использования сайта - TOS



Карта сайта 1 Карта сайта 2 Карта сайта 3 Карта сайта 4 Карта сайта 5