У нас вы можете посмотреть бесплатно Berkah mengingat Leluhur yang telah meninggal "Bhante Attadhiro или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Dalam ritual Ceng Beng (Qing Ming), yang merupakan tradisi Tionghoa untuk menghormati leluhur, Pelimpahan Jasa memiliki makna spiritual yang mendalam. Dalam konteks ajaran Buddha, pelimpahan jasa adalah praktik memberikan atau mendedikasikan kebajikan (karma baik) kepada makhluk lain, terutama kepada leluhur atau arwah yang telah meninggal. Makna Pelimpahan Jasa dalam Ritual Ceng Beng oleh Bhante Attadhiro Bhante Attadhiro, seorang bhikkhu yang sering memimpin ritual pelimpahan jasa dalam perayaan Ceng Beng, mengajarkan bahwa: Penghormatan kepada leluhur – Melalui doa dan pelimpahan jasa, keluarga menunjukkan rasa bakti kepada leluhur mereka. Membantu arwah yang membutuhkan – Dalam ajaran Buddhisme, terutama dalam konsep "Petasika" (makhluk yang berada di alam arwah), diyakini bahwa mereka dapat menerima manfaat dari pelimpahan jasa yang dilakukan oleh keturunannya. Menumbuhkan kebajikan dan karma baik – Dengan berbuat baik (misalnya berdana, beramal, dan melakukan perbuatan baik lainnya), pelimpahan jasa menjadi cara untuk menanam karma baik yang dapat bermanfaat baik bagi yang hidup maupun yang telah tiada. Pembersihan batin dan pengingat akan ketidakkekalan – Ceng Beng bukan hanya tentang mengenang leluhur, tetapi juga mengingat bahwa hidup ini sementara. Dengan pelimpahan jasa, seseorang diajak untuk lebih sadar terhadap ketidakkekalan (Anicca) dan memperbanyak perbuatan baik selama masih hidup. Biasanya, dalam prosesi yang dipimpin oleh Bhante Attadhiro, keluarga akan membawa persembahan sederhana seperti makanan vegetarian, bunga, dan dupa. Kemudian dilakukan pembacaan paritta (doa-doa dalam Buddhisme) untuk memohon kebajikan dan melimpahkan jasa kepada leluhur serta semua makhluk. Jadi, pelimpahan jasa dalam ritual Ceng Beng bukan sekadar tradisi budaya, tetapi juga memiliki makna spiritual yang dalam dalam ajaran Buddha, terutama dalam hal kebajikan, penghormatan, dan pemahaman akan kehidupan dan kematian. 🙏