Wow KEDATON Bandar Lampung Makin Ramai | Mall, Hotel, dan Kampus | Mall Boemi Kedaton скачать в хорошем качестве

Wow KEDATON Bandar Lampung Makin Ramai | Mall, Hotel, dan Kampus | Mall Boemi Kedaton

Kedaton adalah sebuah kecamatan di Kota Bandar Lampung. Kecamatan Kedaton telah mengalami beberapa kali pemekaran wilayah hingga kini telah menjadi total 5 kecamatan, yaitu: Kedaton, Rajabasa, Tanjung Senang, Labuhan Ratu, dan Way Halim.  Kedaton menjadi salah satu sentra ekonomi dan bisnis di daerah Bandar Lampung, berbatasan langsung dengan kecamatan yang ramai lainnya yaitu Kecamatan Rajabasa dan Kecamatan Tanjung Karang. Di Kedaton pada Tahun 2014 berdiri Mall Boemi Kedaton yang menjadi salah satu Mall terbesar di Bandar Lampung. Di Mall Boemi Kedaton ini juga terdapat hotel yang sangat representatif dan lokasinya strategis, namanya Radisson Hotel. Mall Bumi Kedaton dibangun dan dikelola oleh pengusaha lokal Bandar Lampung yang juga merupakan pengusaha Chandra Superstore (supermarket). Lokasi Mall Bumi Kedaton sangat strategis di persimpangan tiga jalur utama Jl. Teuku Umar, Jl. Sultan Agung, & Jl. Z.A Pagaralam; yang merupakan simpul jalur lalu lintas menuju ke kota, ke arah Natar, dan ke arah Gerbang Tol Kotabaru (Itera). Jika dilihat dari segi perkembangan kota, Mall Bumi Kedaton menjadi magnet yang menyedot pertumbuhan wilayah dan datangnya para penduduk ke daerah Kedaton dan Bandar Lampung secara umum. Tenant di Mall Boemi Kedaton Lampung antara lain: Bioskop XXI, Electronic City, Ace Hardware, Gramedia, Johny Andrean, Mako, A & W, Starbucks, dll. Menit 06:04 terlihat Kereta Api Babaranjang, Kereta Api Batu Bara Rangkaian Panjang sedang melintas di belakang. Selamat menonton, semoga bermanfaat.  Support channel ini & SUBSCRIBE untuk video-video menarik lainnya. Terima kasih. #mallboemikedaton #boemikedaton #mallbumikedaton #radissonhotels #hotellampung #kedaton #kedatonlampung #rajabasa #wayhalim #infrastruktur #flyover #bandarlampung #provinsilampung #infolampung #perkembangankota #wisatalampung #universitasteknokratindonesia