У нас вы можете посмотреть бесплатно Pembunuhan Satu Keluarga di Medan, Pelaku dan Korban Saling Kenal или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
                        Если кнопки скачивания не
                            загрузились
                            НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
                        
                        Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
                        страницы. 
                        Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
                    
Korban dan pelaku pembunuhan satu keluarga di Medan, Sumatera Utara, diketahui saling mengenal. Namun, motif sebenarnya di balik pembunuhan itu belum bisa dibeberkan polisi. "Yang jelas, mereka (korban dan pelaku) saling mengetahui. Untuk motifnya itu soal perasaan. Tunggu saya tangkap pelakunya, baru akan ketahuan," kata Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di TKP, Minggu (9/4/2017). Sehari sebelum pembunuhan sekeluarga di Medan, Sumatera Utara, seorang pria pada pukul 23.30 WIB, datang bertamu ke rumah korban. Sahria (40), tetangga korban mengaku, malam itu pria yang diketahuinya mengendarai sepeda motor matic datang ke rumah korban untuk bertamu. "Orangnya (terduga pelaku) tidak sempat kuperhatikan dengan jelas. Tetapi, dari suaranya orang yang datang untuk bertamu itu suara laki-laki," katanya, Minggu (9/4/2017). Bahkan, sambung dia, korban Riyanto, sempat berkata kepada tamunya,"Kok tidak nelepon, Kau." (Baca juga: Satu Keluarga Tewas Dibunuh, Pelaku Diduga Tamu Korban). Diberitakan sebelumnya, sebanyak lima orang yang masih satu keluarga ditemukan tewas di rumahnya di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (9/4/2017). Peristiwa itu awalnya diketahui Serimpi (40), tetangga korban. Pukul 09.00 WIB tadi, Serimpi memanggil Sri Aryani (40) untuk belanja. Namun, setelah beberapa kali dipanggil, Sri Aryani tidak menyahut. Serimpi lalu mendatangi rumah Sri Aryani. Betapa kagetnya dia saat menemukan lima jasad bersimbah darah yang tergeletak di rumah. Kelima korban itu adalah Riyanto (40), Sri Aryani (40), Sumarni (60), Naya (13), dan Gilang (8). Sementara, Kinara (4) kritis.