У нас вы можете посмотреть бесплатно Sungguh Indah (Cover by Alvis & Yenny) или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
“Tuhan menjawab, kata-Nya, “Mungkinkah seorang ibu melupakan anaknya, dan tidak menyayangi anak kandungnya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tak akan melupakan engkau!” Yesaya 49:15 BIMK Bukankah ini sesuatu yang mengherankan? Dalam dunia ini, seseorang bisa dilupakan begitu saja, meski ada begitu banyak perbuatan baik yang sudah ia lakukan. Apalagi, jika ia melakukan suatu kesalahan fatal. Sudah sepantasnya ia dilupakan atau ditinggalkan, tak terkecuali oleh orang terdekat. Namun Allah kita berbeda. Tidak peduli seperti apa kondisi kita, Ia tidak akan meninggalkan kita. Bahkan Alkitab mengatakan, Ia mengukir nama kita di telapak tangan-Nya. “Yerusalem, Aku selalu ingat padamu; namamu Kuukir di telapak tangan-Ku.” Yesaya 49:16 BIMK Terkadang hal ini tak masuk akal bagi kita. Bagaimana mungkin Allah yang kudus, yang mulia, mahakuasa, mahatahu dan berbagai gelar fantastis lain yang dimilikiNya tidak mau meninggalkan kita, manusia yang lemah dan terbatas ini. Raja Daud menuangkan kekaguman akan Allah yang tidak pernah meninggalkannya itu dalam mazmur, “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?” Ya... Tidak peduli seberapa kuat kita berusaha meninggalkan-Nya, Ia tidak akan meninggalkan kita. Alkitab mencatat, Allah dengan segudang gelar fantastis itu pernah meninggalkan kemuliaan-Nya dan hidup bersama kita dalam sejarah manusia. Bahkan, Ia mati bagi dosa-dosa kita. Semua itu tidak lain merupakan inisiatif-Nya sendiri. Ia tak mau meninggalkan umat-Nya terus-menerus dikekang oleh kuasa maut. Konsep seperti ini jelas tidak pernah terpikirkan oleh manusia manapun, jika bukan Allah sendiri yang menyatakannya. Jika nyawa-Nya saja Ia kurbankan di atas kayu salib, adakah bukti lain yang lebih besar yang bisa membuat kita percaya? Mungkin saat ini kamu sedang meragukan kesetiaan-Nya. Cobalah dengar dan renungkan lagu di atas. Sedari awal, nama-Nya disebut Immanuel, yang berarti Allah beserta kita. Itu juga berarti, Ia hadir dalam segala aspek kehidupan kita. Dia hadir dalam setiap musim hidup kita. Dia hadir dalam setiap hal yang kita lewati. Sungguh, betapa besar dan indahnya Dia, Allah yang selalu hadir dan dekat dengan kita.