Скачать с ютуб ASAL USUL NAMA JAMPANG..! Eksplor Sejarah Kerajaan Jampang Manggung Di Gunung Mananggel в хорошем качестве

ASAL USUL NAMA JAMPANG..! Eksplor Sejarah Kerajaan Jampang Manggung Di Gunung Mananggel

INI YANG PALING AKURAT..! Eksplor Sejarah Kerajaan Jampang Manggung Di Gunung Mananggel Berawal dari nama Asal Usul Jampang yang menjadi Misteri mengapa di Jawa Barat Khususnya Cianjur Sukabumi ada Nama Jampang, Ternyata Nama Jampang ini berawal dari sang raja dari Kerajaan Jampang Manggung yang mencakup Wilayah Sukabumi dan Cianjur. Eksplor Sejarah Kali ini memperkenalkan Situs Sejarah yang hilang dari Kerajaan Jampang Manggung Hingga Sejarah Telapak Kaki Raden Kian Santang serta Petilasan Sang Maha Raja Sunda Prabu Siliwangi, sebuah pahatan telapak kaki kiri tercetak jelas pada batu hitam. batu dengan cetakan telapak kaki tersebut hampir tidak terlihat karena tertutupi oleh semak belukar dan rerumputan serta ranting-ranting yang berserakan. Orang Cianjur dan sekitarnya mengenalnya sebagai batu Sanghyang Tapak. Batu Sanghyang Tapak berada tepat di puncak Gunung Mananggel, bukit berketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut. Kendati keberadaan batu tersebut cukup terkenal di kalangan warga Cianjur, tetapi penduduk kota ayam pelung itu jarang mengetahui asal-usul keberadaan Sanghyang Tapak di Puncak Gunung Mananggel, selain sanghiang Tapak ada juga penampakan Pohon Bolong serta beberapa Maqom Kuno hingga situs Megalitikum batu terbelah dan batu numpang, situasi kawasan itu sama sekali belum diatur oleh suatu pemerintahan resmi dan masih berupa hutan rimba yang hanya dihuni sekelompok jawara. Pada akhirnya timbul sebuah pertanyaan dari mana datangnya nama Jampang Manggung tersebut. Menurut pegiat sejarah Cianjur, bahwa saat Raden Jayasana datang ke kawasan yang sekarang disebut Cianjur, sejatinya telah terdapat suatu pemerintahan yang sudah berdiri sejak ratusan tahun, pemerintahan tersebut berupa kerajaan yang namanya Kerajaan Jampang Manggung yang berlokasi di gunung Mananggel. Disebutkan bahwa saat Raden Jayasana alias Dalem Cikundul datang, Kerajaan Jampang Manggung tengah dipimpin oleh seorang raja yang bernama Prabu Laksajaya.  Karena kondisi sang raja yang lumpuh ditambah tidak memiliki putera, pemerintahan dijalankan oleh wakilnya, Patih Hibar Palimping.  Saat Raden Jayasana datang, rakyat Jampang Manggung sudah banyak yang menganut agama Islam dan memiliki mata pencaharian sebagai petani huma. Patih Hibar menikahkan puterinya, Dewi Amitri dengan Raden Jayasana karena tertarik dengan kedalaman ilmu agama Islam dan keahliannya mengembangkan ilmu pertanian baru bernama “huma banjir” yaitu penanaman padi khas Mataram yang menggunakan air. Hibar Palimping tidak memiliki seorang putera maka saat dia memutuskan menjadi seorang ulama, pemerintahan lantas diserahkan kepada menantunya tersebut. Setelah menerima limpahan kekuasaan dari Patih Hibar, Raden Jayasana yang kemudian menyebut dirinya sebagai Aria Wiratanu memindahkan pusat pemerintahan dari kaki Gunung Mananggel ke kawasan yang hari ini disebut sebagai Cibalagung. Aria Wiratanu kemudian memberi nama baru dari daerah yang dia pimpin itu menjadi Kadaleman Cikundul, yang merupakan cikal bakal Kabupaten Cianjur sekarang #ahliriwayat #gunungmananggel #jampang #kerajaan #sunda #eksplor #sejarah #sunda #budaya #sundawiwitan #jampangmanggung