У нас вы можете посмотреть бесплатно Polri Sebut Ada Kelompok yang Tuduh Kasus Bom di Makassar & Penyerangan Mabes Polri Rekayasa или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
TRIBUN-VIDEO.COM - Polri menyampaikan, banyak opini yang tidak benar berkembang terkait berbagai isu terorisme. Seperti insiden bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, dan penyerangan terduga teroris di Mabes Polri. Pihak kepolisian menyebut terdapat sekelompok orang yang menganggap insiden-insiden tersebut merupakan rekayasa. Dilansir oleh Tribunnews.com, hal itu disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono. Rusdi menjelaskan, upaya Polri dalam penanggulangan teroris memang tidak mudah. Pasalnya, terdapat opini-opini tidak benar yang berkembang terkait isu terorisme. Rusdi mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dicermati dalam penanggulangan terorisme ini. Pertama, gerakan radikal yang tidak mempercayai isu tersebut. Atau memang sebagian sengaha tidak percaya. Ketidakpercayaan tersebut masih hadir di tengah masyarakat. Ia kemudian mencontohkan, bahkan ada sekelompok orang yang berpendapat bahwa kasus Makassar dan Mabes Polri merupakan rekayasa. "Bahkan ada yang berpendapat bahwa kasus Makassar terus kemudian juga penembakan di Mabes Polri itu rekayasa kata mereka," ujar dia. Ia menuturkan opini ketidakpercayaan ini membuat masyarakat menjadi bingung dalam menilai informasi. Hal ini yang juga tengah dihadapi oleh Polri dalam penindakan terorisme. Rusdi menyampaikan, penularan paham radikalisme juga mulai banyak beredar melalui media sosial. Atas dasar itu, Rusdi mengimbau masyarakat untuk cermat dalam memilih sebuah informasi. Hal tersebut agar masyarakat tak mudah disesatkan oleh informasi atau ajaran yang tidak benar. "Jika tentunya masyarakat hanya pintar memilih dia tidak akan tersesat. Tapi lain halnya jika masyarakat tidak mampu memilah sehingga dia pun akan disesatkan dengan konten konten yg dia baca, dia dengar, dan dia lihat di media sosial," jelas dia. Rusdi kemudian mencontohkan kasus penyerangan terduga teroris Zakiah Aini di Mabes Polri. Ia menduga, pelaku menerima ajaran yang salah dari internet. Kelompok atau jaringan teroris di Indonesia mulai menyasar kalangan anak muda. Oleh sebab itu, kata dia, masalah ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dan institusi Polri untuk dapat menyajikan informasi yang resmi dan terpercaya. (Tribun-video.com/Tribunnews.com) Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polri: Ada Kelompok yang Tuding Bom Bunuh di Makassar dan Penyerangan Mabes Polri Adalah Rekayasa, https://www.tribunnews.com/nasional/2.... Penulis: Igman Ibrahim Editor: Hendra Gunawan