У нас вы можете посмотреть бесплатно Perang Israel-Iran Memanas! Tinggal Tunggu Waktu hingga Zionis Balas Sentil Turki Bantai Suku Kurdi или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
BANGKAPOS.COM - Media asal Amerika Serikat (AS) The New York Times melaporkan bahwa perang antara Israel dengan Iran bakal kembali terjadi. Menurut media tersebut, perang dua negara itu tinggal menunggu waktu. Bahkan Iran disebut tengah memproduksi ribuan rudal baru karena mereka masih menyimpan cadangan uranium yang berlimpah. Prediksi perang Iran dan Israel bakal kembali terjadi disampaikan oleh Direktur Proyek Iran Ali Vaez kepada The New York Times. “Israel merasa misinya belum selesai dan tidak melihat alasan untuk berhenti. Iran pun menggandakan kesiapan untuk putaran berikutnya,” kata Ali Vaez. Perang diprediksi bakal kembali terjadi karena Israel merasa misinya belum selesai dan tidak ada alasan untuk berhenti menyerang Iran. Sementara Iran disebut tengah melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi perang baru tersebut. Artikel yang terbit pada Minggu (9/11) itu menilai stok uranium di Iran masih cukup untuk membuat 11 senjata nuklir. Laporan tersebut juga menyoroti berbagai faktor yang bisa memicu perang baru. Termasuk kebuntuan diplomatik antara AS dan Iran, serta berakhirnya kesepakatan nuklir 2015 yang memicu kembalinya sanksi berat terhadap Teherran. Selain itu Iran disebut tengah bekerja di situs pengayaan baru yang belum diawasi inspektur internasional. Sehingga banyak negara Teluk menilai serangan Israel berikutnya bakal lebih besar dari sebelumnya. Di sisi lain Iran dilaporkan tengah memproduksi rudal secara signifikan untuk melakukan persiapan perang. Dalam perang yang akan datang, Iran diprediksi bisa menembakkan 2.000 rudal secara bersamaan. Meski memprediksi perang bakal kembali terjadi namun Vaez menegaskan tidak ada tanda-tanda pertempuran baru itu akan terjadi dalam waktu dekat. Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengecam surat perintah penangkapan terhadap dirinya dan 36 pejabat Israel yang keluarkan oleh Turki. Menurut Katz, perintah penangkapan atas tuduhan genosida lebih pantas diterapkan untuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dikutip dari Jerusalem Post pada Senin (10/11/2025), Katz menilai surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Turki sangat konyol. "Ambil surat perintah penangkapan konyol itu dan pergilah dari sini," tulis Katz di X pada Minggu (9/11/2025). Ia pun menyinggung pembantaian terhadap suku Kurdi yang menurutnya lebih menggambarkan genosida. Katz lantas menyindir Presiden Turki dengan mengunggah foto Erdogan sedang melihat Gaza melalui teropong. Foto tersebut memberi kesan seolah-olah hanya Israel yang salah tanpa melihat apa yang Turki perbuat terhadap suku Kurdi. "Surat perintah penangkapan itu lebih sesuai dengan pembantaian yang Anda lakukan terhadap suku Kurdi," lanjutnya. Sebagaimana diketahui, suku Kurdi telah dianggap sebagai kelompok teroris di bawah rezim Erdogan. Ini terjadi lantaran kelompok tersebut berusaha memecah belah kedaulatan dan persatuan Turki. Mereka ingin merdeka menjadi negara berdaulat. Untuk mewujudkan misi mereka menjadi negara merdeka, kelompok Kurdi kerap melakukan aksi pemberontakan. Sementara itu dalam konflik Israel-Hamas, Turki telah menyatakan solidaritasnya untuk Palestina. Pada Jumat (7/11/2025), Kantor Kepala Kejaksaan Umum Istanbul merilis surat perintah penangkapan terhadap 37 pejabat Israel. Selain Katz, ada juga Perdana Menteri Benjamin Netanyahu hingga Kepala Angkatan Darat Eyal Zamir. Meski begitu, Israel mengaku tidak takut dengan langkah Turki tersebut. "Israel kuat dan tak kenal takut," tegas Katz. Like Bangka Pos on Facebook: / bangkapos Do You Have Instagram, follow us: / bangkapos_ Editor Video: Agus Suhermanto Sumber : Tribun News Program : Tribunnews Update