У нас вы можете посмотреть бесплатно Jahat..!! Dana PIP Jalur Aspirasi Dipotong 30% или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Ya Allah. Pak, Pak. Saya tidak tanya alur. Siapa yang bawa itu daftar ke sini? Daftarin PIP? Waktu itu saya kan kebetulan baru ya. Ada yang nawarin mau aspirasi. Karena ini katanya dapat SMP.... Iya. Paham Pak. Paham. Paham. Saya ceritakan alurnya dulu. Nggak perlu ceritakan alurnya. Udah gitu saya bilang ke Kepsek, Bu ini ada yang menawarkan, saya gak tahu siapa. Nah setelah itu Kepala Sekolah menghubungi komite, lalu menghubungi orang tua siswa dan siswa yang dapat aspirasi ini, silakan mau menerima atau tidak. Pak. Pak. Tunggu-tunggu. Pak. Alurnya saya sudah tahu dari pertama tadi ya. Ini bukan sekolah pertama yang kita kunjungin. Jadi gak usah diajarin. Kalian bilang, sorry, Bapak bilang nih sama Ibu, tidak kenal nih sama orang yang mendatangi. Tapi nama siswa yang diajukan ini terdaftar. Ingat gak tadi awal saya datang. Berapa jumlah penerima PIP di sini? Saya tahu kan jumlah PIP di sini? 1.300 Berapa? Nah 1.300. Ini 141. Jadi kalau sata tanya siapa yang datang, jangan bilang tidak tahu. Karena nama-nama yang diajukan itu terdaftar, Pak. Ngerti gak? Kan saya bilang dari awal. Jangan coba-coba bohong sama saya. Bapak tidak tahu apa-apa, tapi namanya terdaftar. Dia nyodorkan nama ya waktu ya. Namanya Bu Evi. Sama Kepala Sekolah nyodorkan nama. Yang saya tanya nama orangnya siapa? Bagaimana kalian menerima sebuah data... saya orang asing nih.... datang ke sekolah, ketok pintu. Pak, saya orang asing. Ini tolong daftarin. Masukin PIP. Ini aspirasi. Bapak gak nanya Bapak siapa ya? Ya gak tahu. Saya mah cuma nerima. Udah ada nama anak. Ini udah nerima. Jadi kalian menerima daftar, udah ada nama anak, masukin, tidak kenal orangnya? Serius Pak? Dimasukin gimana? Dimasukin ke sistem. Gak kenal orangnya? Saya gak tahu masalah dimasukin ke sistem atau nggaknya. Yang masukin ke sistem antara dua nih. Nah tapi kan Bapak yang bilang ketemu orangnya. Bagaimana Bapak? Bapak orang berpendidik. Hah. Menerima daftar, menerima orang di sini, Bapak tahu nama saya gak? Tahu. Saya kenalkan diri saya kan tadi waktu pertama kali datang? Jadi. Masuk akal gak? Logis gak Bapak? Ada orang melewati gerbang, terus memberikan data Bapak, terus Bapak bilang kasih ke kepala sekolah, Bapak tidak tahu orangnya.... Itu yang saya permasalahkan sekarang. Bapak bilang tidak tahu orangnya? Ada seseorang datang, mau kasih data, boom... tolong daftarin, mau kasih ini aspirasi. Bapak tidak tahu nama orang itu? Beneran Pak, serius? Bapak ini Guru, Kepala Sekolah, kayak Wakil Kepala Sekolah nih.... Sof... Sofyan atau apa gitu.... Sofyan apa? Pokoknya dengar namanya Sofyan apa teh.... Dari partai apa? Staf apa gitu.... Staf apa? Coba ingat. Dia bilang partainya aja.... Partainya apa? Partai apa? Gak tahu. Cuma ada serintingan gak tahu, ada PKB, ada yang Gerindra atau apa... Ada serintingan PKB, Gerindra? Atau apalah gitu.... pokoknya bilangnya ini aspirasi Dewan aja gitu bilangnya. Oke. Saya gak tahu dewannya siapa, ini siapa, yang penting saya data itu sekarang ke ibu-ibu gimana, ini gini nih. Jadi, dari awal memang tahu. Jangan coba-coba bohong. Kalau yang aspirasi ini, tapi kalau yang bilang.... Ya kita kan ngomongin aspirasi Pak. Tadi yang bilang 2002 saya Windy bukan tadi? Ya Allah. Bapak kan baru datahg. Ibunya bilang aspirasi dari kita. Oh ya kalau aspirasi mah saya tahu. Siapa? siapa? siapa? Penerimanya ini maksudnya yang datang diterima. Kalau orangnya mah saya gak tahu. Dewan-Dewannya mah. Kembali lagi. Gak. Siapa yang datang ke sini, ke sekolah memberikan daftar ini? Ada gak namanya? Nah saya gak tahu yang di situ yang datangnya, yang datang siapa, gak tahu. Nah ini kan ada di aplikasi. Karena mau siapa pun aspirasi dari partai A B C D E F G... yang meng-approve itu, approve itu adalah pihak sekolah. Jadi jangan coba-coba bloon.... bilang saya tidak tahu karena logis, tidak masuk akal, Bapak-Bapak ini orang berpendidikan. Masa ada orang datang membawa daftar, Bapak tidak kenal orangnya, terus bilang sama saya tidak tahu. Itu tidak logis, Bapak, sebagai guru, sebagai Wakil Kepala Sekolah, ngomongnya tidak tahu orang yang datang ke sini. Saya aja ke sini Bapak ngomong tahu nama saya, masa nggak tahu nama orang yang ngasih daftar PIP. Udah gila kali. Iya. Saya tahu ada orang datang. Ibu bilang ada orang datang. Bapak bilang ada orang datang. Saya tanya siapa? Gak tahu lagi. Ajaib sekali, Ibu, Bapak. Ada orang datang ke sini, tidak tahu nama orangnya tapi daftar ini dimasukkan ke sistem. Luar biasa cara kalian kerja. Saya gak tahu alurnya. Ya Allah. Pak, Pak. Saya tidak tanya alur. Siapa yang bawa itu daftar ke sini? Staff-nya. Staff-nya? Namanya? Sofyan ini? Gak tahu ya. Ini remang-remang saya ya. Sofyan apa Sop Sop gitulah. Pokoknya Sofyan gitulah. Tadi bilang gak tahu gak tahu gak tahu. Ya kan saya lupa. Maksud saya gak tahu Sofyan atau gak tahu siapa. Oke pertanyaan berikut.