У нас вы можете посмотреть бесплатно Kematian dari sudut pandang Buddhis !oleh Cik Metta Surya Wijaya или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Cik Metta Surya Wijaya, seorang tokoh spiritual yang dikenal dalam lingkup ajaran Buddha dan meditasi, sering kali membahas konsep kematian dalam perspektif spiritual dan misteri yang melingkupinya. Menurut ajaran Buddha, kematian bukanlah akhir, melainkan proses transisi menuju kelahiran kembali (reinkarnasi) atau pencapaian kebebasan total dari siklus kelahiran dan kematian (Nibbana). Berikut adalah beberapa cerita atau pandangan menarik terkait misteri kematian menurut pendekatan spiritual yang mungkin sering dibahas oleh Cik Metta: 1. Kematian sebagai Guru Terbesar Cik Metta kerap menekankan bahwa merenungkan kematian membantu seseorang untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna. Ia mengajarkan bahwa kematian adalah "pengingat terbaik" untuk hidup dengan kesadaran penuh dan kebijaksanaan. Cerita Inspiratif: Ada kisah seorang petapa yang setiap hari merenungkan bahwa "hari ini bisa jadi hari terakhir." Dengan cara ini, ia selalu menjalani setiap detik hidupnya dengan cinta, kebaikan, dan kebijaksanaan tanpa menunda-nunda kebaikan yang dapat ia lakukan. 2. Fenomena Kehidupan Setelah Mati Menurut ajaran yang sering dikaitkan dengan pandangan Buddhis, setelah kematian, jiwa atau kesadaran seseorang mengalami transisi. Pada tahap ini, karma yang telah diperbuat sepanjang hidup menjadi penentu utama kelahiran kembali. Cerita Misterius: Dalam salah satu ceramah, Cik Metta mungkin mengangkat cerita tentang seseorang yang mengalami near-death experience (pengalaman mendekati kematian). Orang tersebut mengaku melihat cahaya terang dan merasa diadili berdasarkan perbuatan baik dan buruk yang telah ia lakukan. 3. Pengaruh Karma terhadap Kematian Cik Metta juga bisa saja membahas bagaimana karma, atau hasil dari perbuatan seseorang, memengaruhi pengalaman saat kematian dan kelahiran berikutnya. Karma baik dapat membawa ketenangan saat meninggal, sedangkan karma buruk mungkin menciptakan rasa takut atau penyesalan. Cerita Menarik: Seorang dermawan yang menghabiskan hidupnya untuk membantu orang lain dikisahkan meninggal dengan tenang dan tersenyum, seolah menyiratkan bahwa ia melihat dunia yang indah di akhir hayatnya. 4. Praktik Meditasi untuk Menghadapi Kematian Meditasi, terutama meditasi Vipassana, sering diajarkan oleh guru seperti Cik Metta sebagai cara untuk memahami sifat fana dari segala sesuatu. Dengan memahami ketidakkekalan, seseorang tidak akan takut menghadapi kematian. Cerita Inspirasi: Seorang meditator yang telah bertahun-tahun berlatih diceritakan menerima berita bahwa ia sakit parah dengan tenang. Ketika akhirnya tiba saatnya meninggal, ia tidak menunjukkan rasa takut, melainkan kedamaian total. 5. Pesan Utama: Hidup dengan Kesadaran Penuh Pesan yang sering disampaikan adalah bahwa misteri kematian bukan untuk ditakuti, tetapi untuk direnungkan. Kesadaran akan kematian membuat seseorang lebih menghargai kehidupan dan menjalani setiap momen dengan sepenuh hati.