У нас вы можете посмотреть бесплатно SAKSI KATA: Pengakuan Penikam Mertua dan Menantu di Gowa: Saya Cuma Tegur Musik Keras, Ada Sakit или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
#tribuntimur #tribunviral Pengakuan Penikam Mertua dan Menantu di Gowa, Ungkap Kronologi: Saya Cuma Tegur Musik Keras TRIBUN-GOWA.COM - Muh Sadil (50) tersangka kasus penikaman di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) , membeberkan awal mula pertikaian yang menewaskan dua orang, yakni mertua Amir Tuju dan menantunya, Rahim. Peristiwa penikaman ini di Lingkungan Pekanglabbu, Kelurahan Tetebatu, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa,Minggu (2/11/2025) malam. Menurut Sadil, insiden itu dipicu tegurannya soal musik diputar keras oleh korban. “Awalnya saya lewat, saya tegur om saya, Amir Tuju, supaya jangan kasih besar musik. Karena ada orang sakit di belakang rumah, iparnya mertua saya,” kata Sadil saat dimintai keterangan di Polres Gowa, Selasa (4/11/2025) Namun teguran itu diakuinya dibalas dengan nada marah. “Dia bilang, ‘kenapa, siapa yang marah?’ Lalu menantunya, Rahim, juga datang dan tanya kenapa saya tegur,” ujarnya. Ia mengaku Rahim kemudian mendekatinya dan mencoba memukul. Ia pun mengambil sangkur yang disimpan di bawah sadel motor. “Dia mau pukul dulu saya baru saya hantam dadanya pakai sangkur. Dia jatuh lalu saya lari,” ucapnya Kata Sadil, setelah itu Amir Tuju keluar rumah untuk mengambil badik dan seorang temannya membawa parang Lalu keduanya mengejar Sadil “Saya dilempari pasir kena mata, jadi tidak lihat. Saya ayun sangkur sembarangan sambil bersihkan mata,” kata dia. Sadil mengaku kembali melempar pasir ke arah pria yang membawa parang hingga mundur. Dalam kondisi panik dan pandangan terganggu, ia mengayunkan sangkurnya lagi. “Saya tidak tahu mengenai apa, ternyata kena Amir Tuju,” katanya. Usai kejadian, Sadil mengaku langsung kabur melalui area persawahan dan mencari bantuan untuk menyerahkan diri. “Saya lari lewat sawah, datang ke Pak Ambo, pensiunan polisi, minta antar ke Polres. Saya bilang sudah berkelahi dan dua orang mati,” ucapnya. Ia mengaku dirinya dan korban masih memiliki hubungan keluarga. “Istrinya Amir Tuju dengan mertua saya sepupu satu kali. Jadi saya panggil dia om,” katanya. Ia mengklaim tidak pernah ada masalah sebelumnya, kecuali urusan suara musik keras. “Kalau soal musik, biasanya pak binmas yang tegur. Saya cuma telepon binmas,” jelasnya. “Iya, dia tidak terima ditegur," sambungnya Ia juga membenarkan sebelum kejadian, ia sudah mengonsumsi minuman keras. Namun ia mengaku tetap sadar saat menegur korban. “Saya sudah minum, tapi tidak emosi. Biasa saja,” kata dia. Sementara itu, ia menyebut keluarganya tidak mengetahui keberadaannya setelah kejadian karena langsung menyerahkan diri. Ia menambahkan dari informasi pihak kepolisian keluarganya telah mengungsi Naskah: Sayyid Zulfadli Narator: Wa Ode Nurmin Editor Video: Muhlis Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru TRIBUN-TIMUR.COM - (TRIBUN-TIMUR.COM) Update info terkini via http://tribun-timur.com/ Follow dan like fanpage Facebook http://bit.ly/FBTribunTimurMks YouTube business inquiries: 081144407111 Follow akun Instagram http://bit.ly/IGTribunTimur Follow akun Twitter http://bit.ly/twitterTribunTimur