У нас вы можете посмотреть бесплатно Rupiah Nyaris Sentuh Rp17.000, Ini Respons Jusuf Kalla, Ekonom dan Bank Indonesia или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin melemah setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggetok tarif barang impor asal Indonesia sebesar 32 persen. Di bank swasta, rupiah sudah nyaris tembus Rp17 ribu. Rinciannya, kurs jual BCA 16.950 dan OCBC NISP bahkan sudah Rp16.993. Tidak jauh berbeda, rupiah di perbankan BUMN juga bernasib sama. Di Bank Mandiri 16.700, tetapi ini kurs (27/03/2025) atau sebelum tutup libur Lebaran. Kemudian BNI Rp16.995 pada (6/04/2025) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rp16.940 pada (7/04/2025). Jusuf Kalla, Wakil Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo bilang meski lemah, rupiah justru menguntungkan eksportir. Tetapi bagi ekonom, pelemahan kurs rupiah tidak bisa dianggap enteng. Pemerintah disarankan menghitung ulang dana program makan bergizi gratis dan danantara. Sebagai negara yang masih sangat bergantung pada dolar, dampak kurs rupiah menjadi sangat serius bagi daya beli masyarakat yang kini juga sedang terpuruk. Merespons gejolak yang terjadi di pasar rupiah, Bank Indonesia melakukan 3 jenis intervensi. Rinciannya, masuk lewat transaksi spot, masuk di pasar DNF (derivatif) dan terakhir membeli surat berharga negara atau surat utang negara di pasar sekunder. Ekonom bilang, Bank Indonesia harus mencegah rupiah lepas ke Rp18 ribu dan merekomendasikan langkah stress test sebagai langkah antisipasi jika ekonomi memburuk. Pelemahan rupiah memang menguntungkan eksportir. Tetapi, kemerosotan rupiah bisa berdampak pada harga kedelai yang melambung, bahan makanan dari tepung-tepungan lebih mahal dan Indonesia masih sebagai net importir bahan bakar minyak alias BBM. Baca Juga Buka Suara soal Kebijakan Tarif Trump, BI Janji Bakal Jaga Kestabilan Nilai Tukar Rupiah di https://www.kompas.tv/ekonomi/584930/... #rupiahanjlok #jusufkalla #nilaitukarrupiah Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/585198/...