• ClipSaver
  • dtub.ru
ClipSaver
Русские видео
  • Смешные видео
  • Приколы
  • Обзоры
  • Новости
  • Тесты
  • Спорт
  • Любовь
  • Музыка
  • Разное
Сейчас в тренде
  • Фейгин лайф
  • Три кота
  • Самвел адамян
  • А4 ютуб
  • скачать бит
  • гитара с нуля
Иностранные видео
  • Funny Babies
  • Funny Sports
  • Funny Animals
  • Funny Pranks
  • Funny Magic
  • Funny Vines
  • Funny Virals
  • Funny K-Pop

RENUNGAN KITAB SUCI, Kamis 30 Oktober 2025 : Lukas скачать в хорошем качестве

RENUNGAN KITAB SUCI, Kamis 30 Oktober 2025 : Lukas 3 дня назад

скачать видео

скачать mp3

скачать mp4

поделиться

телефон с камерой

телефон с видео

бесплатно

загрузить,

Не удается загрузить Youtube-плеер. Проверьте блокировку Youtube в вашей сети.
Повторяем попытку...
RENUNGAN KITAB SUCI, Kamis 30 Oktober 2025 : Lukas
  • Поделиться ВК
  • Поделиться в ОК
  •  
  •  


Скачать видео с ютуб по ссылке или смотреть без блокировок на сайте: RENUNGAN KITAB SUCI, Kamis 30 Oktober 2025 : Lukas в качестве 4k

У нас вы можете посмотреть бесплатно RENUNGAN KITAB SUCI, Kamis 30 Oktober 2025 : Lukas или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:

  • Информация по загрузке:

Скачать mp3 с ютуба отдельным файлом. Бесплатный рингтон RENUNGAN KITAB SUCI, Kamis 30 Oktober 2025 : Lukas в формате MP3:


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru



RENUNGAN KITAB SUCI, Kamis 30 Oktober 2025 : Lukas

Kamis, 30 Oktober (Hari Biasa Pekan XXX). Injil : Lukas 13:31-35. “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! ... Betapa kerap kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.” (Luk 13:34) Para saudara yang dikasihi Tuhan, Dalam Injil hari ini kita melihat sisi hati Yesus yang sangat manusiawi: lembut, penuh kasih, tetapi juga terluka. Yesus sedang berjalan menuju Yerusalem. Ia tahu ancaman Herodes, Ia tahu penolakan para pemimpin. Ia tahu di sana menanti penderitaan dan kematian-Nya. Beberapa orang Farisi memperingatkan-Nya, dan berkata: “Pergilah, sebab Herodes hendak membunuh Engkau!” Yesus tahu bahwa Yerusalem adalah tempat penderitaan, dan kematian menanti-Nya di sana, tetapi Ia tetap melangkah ke sana. Ia tidak lari dari salib, karena kasih-Nya lebih kuat daripada rasa takut. Ia tahu apa yang akan terjadi, tapi Ia tetap melangkah. Ia berkata, “Hari ini dan besok Aku harus meneruskan perjalanan-Ku.” Ia malah menumpahkan kerinduan-Nya: “Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya.” Seruan Yesus “Yerusalem, Yerusalem...” bukanlah kata-kata marah, melainkan ratapan kasih. Ia menangisi kota yang menolak keselamatan. Namun ratapan itu bukan akhir, itu adalah ajakan lembut: “Kembalilah kepada-Ku, Aku masih di sini menunggu.” Begitu juga Tuhan hari ini: Ia menangisi setiap hati yang menjauh dari-Nya, setiap keluarga yang saling menyakiti, setiap orang yang kehilangan arah hidup. Bayangan ini begitu indah, Tuhan bukan raja yang berkuasa dengan pedang, tetapi seperti induk ayam yang melindungi anak-anaknya dari bahaya. Namun yang menyedihkan, anak-anak itu menolak perlindungan itu. Para saudara yang dikasihi Tuhan, Yerusalem adalah lambang kita semua, umat yang dicintai, tetapi sering menolak kasih Tuhan. Berapa kali Tuhan ingin memeluk kita lewat doa, Sakramen, atau sabda-Nya, tetapi kita menolak dengan seribu alasan: sibuk, malas, atau merasa tidak butuh. Berapa kali Tuhan ingin menuntun kita kembali, tapi kita lebih memilih jalan kita sendiri. Berapa kali dalam hidup kita pun demikian: Tuhan ingin memeluk kita, tetapi kita justru menolak dengan alasan sibuk, keras hati, atau merasa tidak perlu Tuhan. Namun yang mengagumkan: Tuhan tidak pernah berhenti mengasihi. Ia seperti induk ayam yang tetap membuka sayapnya, meski anak-anaknya berlarian menjauh. Ia tetap menunggu di ambang pintu hati kita, menatap dengan kasih yang tak padam. Ini menjadi cermin bagi kita: seberapa sering kita berhenti mengasihi karena kecewa? Seberapa cepat kita menyerah ketika orang lain tidak menghargai niat baik kita? Yesus menunjukkan: kasih sejati bukan berhenti di saat ditolak, melainkan tetap berjalan meski disakiti. Mari kita renungkan: adakah bagian dalam hidup kita yang menolak sapaan Tuhan? Apakah kita juga menjadi “Yerusalem” kecil yang keras kepala, menolak kasih dan teguran-Nya? Atau sebaliknya, apakah kita mau menjadi “sayap kasih” bagi sesama yang lemah dan tersesat? Tuhan tidak menunggu kita sempurna untuk mengasihi kita. Karena itu, marilah kita membuka hati bagi kasih Tuhan yang tak pernah menyerah. Mari kita izinkan Yesus memeluk hidup kita yang letih, memulihkan luka-luka kita, dan menuntun kita kembali kepada jalan-Nya. Tuhan memberkati kita selalu. Dan semoga kita pun menjadi sayap kasih bagi orang lain, pelindung bagi yang lemah, penghibur bagi yang terluka, dan tanda kasih Tuhan bagi dunia. Amin.

Comments

Контактный email для правообладателей: [email protected] © 2017 - 2025

Отказ от ответственности - Disclaimer Правообладателям - DMCA Условия использования сайта - TOS



Карта сайта 1 Карта сайта 2 Карта сайта 3 Карта сайта 4 Карта сайта 5