У нас вы можете посмотреть бесплатно Massa HMI Demo Masuki Kantor ATR/BPN Makassar, Desak Sudahi Konflik Agraria Jusuf Kalla Vs GMTD или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
#tribuntimur #tribunviral Massa HMI Badko Sulsel Demo Masuki Kantor ATR/BPN Makassar, Desak Sudahi Konflik Agraria Jusuf Kalla Vs GMTD TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Sulsel, berunjuk rasa di kantor ATR/BPN Kota Makassar, Jl AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, Senin (1/12/2025) siang. Mereka hadir menggunakan puluhan motor dan satu mobil pikap yang dilengkapi pengeras suara (toa). Kehadiran massa aksi itu terkait kisruh konflik agraria yang melibatkan PT Hadji Kalla dan PT GMTD. Konflik Agraria itu berlokasi di Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, depan Trans Studio Mal. Dalam orasinya, pendemo menduga adanya praktik mafia tanah dalam kekisruhan itu. "Terbitnya dua sertifikat itu tidak terlepas dari adanya praktik-praktik mafia tanah," ucap orator aksi di atas mobil pikap yang dijadikan panggung orasi. Selang beberapa saat berorasi, ketegangan mulai terjadi saat pendemo meminta kepala ATR/BPN Kota Makassar, Adri Virly Rachman. "Kami memberikan waktu lima menit kepada kepala BPN untuk keluar menemui kami," ucapnya lantang. Lima menit berlalu, kepala ATR/BPN Kota Makassar tak kunjung keluar menemui mereka. Massa aksi yang gusar, pun merangsek masuk ke dalam kantor ATR/BPN. Beberapa pegawai perempuan yang bekerja di meja kerjanya, tampak panik dan berdiri saat melihat pendemo masuk. Setelah di dalam ruang pelayanan, massa aksi mencoba memasuki salah satu pintu yang diduga akses menuju ruangan kerja kepala ATR/BPN. Namun, upaya massa aksi dihalau sejumlah pegawai dan aparat kepolisian dari Polsek Rappocini. Aksi saling dorong sempat mewarnai, namun tidak berlangsung lama setelah massa aksi ditenangkan polisi dan pegawai yang berjaga. "Lima menit lagi," ucap salah satu pegawai ke pendemo. Massa aksi pun kembali ke luar kantor melanjutkan orasi sembari menunggu. Namun, lima menit kembali terlewatkan tanpa kehadiran Adri Virly Rachman. Massa aksi kembali merangsak masuk ke dalam kantor ATR/BPN mencari keberadaan Adri. Akan tetapi jumlah pegawai berjaga di pintu yang sebelumnya hendak diterobos, bertambah. Pendemo pun berorasi dan mengancam akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak. "Karena kita tidak ditemukan kepala BPN, maka kami akan datang kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi," ucap Korlap Aksi, HMI Badko Sulsel, Muh Rafli Tanda. Dihampiri di sela aksi, Muh Rafli Tanda mengatakan, kehadirannya di ATR/BPN Kota Makassar, menuntut agar persoalan-persoalan sengketa lahan di Kota Makassar , dapat dituntaskan. Sebab kata dia, timbulnya dua sertifikat dalam satu lahan yang sama tidak terlepas dari dugaan praktik mafia tanah. "Timbulnya sertifikat-sertifikat yang ada di satu lahan dengan memiliki dua sertifikat. Itu tentu ada praktik-praktik mafia di dalamnya," ucapnya. Ia pun berharap, agar ATR/BPN selaku instansi negara yang membidangi persoalan itu agar mengambil solusi konkrit. "Maka harapan kami negara harus melihat kondisi ini di Kota Makassar bahwa adanya mafia-mafia tersebut," sebutnya. Terlebih, salah satu warga yang terseret dalam persoalan konflik agraria itu, kata Muh Rafli adalah Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla. "Kita melihat kemarin statement juga, ada salah satu kader kami, senior kami, salah satu petinggi yang ada di negara ini, yaitu adalah Bapak Jusuf Kala, selaku mantan wakil presiden, korban dari praktik mafia tersebut," ungkap Rafli. "Terkait tuntutan pada hari ini, bagaimana persoalan ini untuk segera diselesaikan agar tidak menjadi bulanan-bulanan lagi ke depan dan tidak lagi menjadi ada korban-korban lagi selanjutnya," tuturnya. Belum ada keterangan dari ATR/BPN Makassar Ihwal tuntutan mahasiswa itu. Reporter: Muslimin Emba narator : Juliana Sari (Mahasiswi Magang PNUP) Editor Video: Muhlis Update info terkini via http://tribun-timur.com/ Follow dan like fanpage Facebook http://bit.ly/FBTribunTimurMks YouTube business inquiries: 081144407111 Follow akun Instagram http://bit.ly/IGTribunTimur Follow akun Twitter http://bit.ly/twitterTribunTimur