У нас вы можете посмотреть бесплатно MENELISIK PERADABAN MEGALITIK YANG HILANG DI TIMUR PULAU JAWA или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
"Totor Betoh", yang dalam bahasa Madura berarti "Tutur Batu", mengandung filosofi mendalam tentang jejak sejarah yang terukir dalam diam. Batu-batu megalitik yang masih berdiri kokoh di Kawasan Cagar Budaya Megalitik Grujugan, Bondowoso, bukan sekadar benda mati, mereka adalah saksi bisu dari peradaban yang pernah berjaya dan kemudian hilang ditelan waktu. Layaknya seperti seorang tetua yang menyimpan kisah-kisah leluhur, batu-batu ini bertutur tanpa kata. Mereka menyampaikan cerita tentang kehidupan masa lalu, kepercayaan, ritual, hingga kebijaksanaan nenek moyang. Meski tak bersuara, keberadaan mereka menjadi bukti nyata bahwa di masa lalu ada kehidupan yang berakar pada tradisi, spiritualitas, dan keharmonisan dengan alam. "Totor Betoh" juga melambangkan bagaimana sejarah selalu berbicara kepada mereka yang mau mendengar. Batu tidak berubah, tetapi manusia yang menafsirkannya. Pesan yang terkandung dalam batu bisa berbeda bagi setiap generasi, mengingatkan kita akan asal-usul, memberi pelajaran, atau bahkan menjadi peringatan agar tak mengulangi kesalahan masa lalu. Melalui dokumenter ini, "Totor Betoh" mengajak penonton untuk mendengarkan suara batu, bukan dengan telinga, tetapi dengan hati dan pemahaman mendalam. Ini adalah panggilan untuk menghargai warisan budaya, merangkai kembali jejak yang terserak, dan memastikan bahwa kisah peradaban megalitik Grujugan tetap hidup dalam ingatan kolektif kita. Jangan lupa like, comment, suubscribe, dan share ke teman dekatmu jika dirasa konten ini bermanfaat untuk mereka. Semoga bahagia selalu. #apareng #megalitik #bondowoso #peradaban #misterius