У нас вы можете посмотреть бесплатно TATA KELOLA MIGAS NORWEGIA // SEJAHTERAKAN RAKYATNYA // или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Pada 2011, Mark Thurber (Universitas Stanford) pernah melakukan sebuah studi terkait hubungan antara tata kelola industry migas serta kinerja sector hulu migas. Hal ini ia lakukan untuk melihat sejauh mana pemisahan tiga fungsi (kebijakan, regulasi dan bisnis) berpengaruh terhadap kinerja produksi migas di beberapa Negara eksportir minyak. Kesimpulan studi Thurber menunjukkan sedikit korelasi, di mana hanya ada dua negara, yakni Norwegia dan Brazil yang secara meyakinkan bahwa pemisahan tiga fungsi tersebut berkorelasi positif terhadap kinerja sector hulu migas. Sebaliknya, Arab Saudi dan Malaysia, yang tidak memisahkan ketiga fungsi, ternyata juga mempunyai kinerja sector hulu migas yang baik (Buletin IATMI). Secara keseluruhan, hasil kajian Thurber dalam karyanya “Exporting the Norwegian Model: The Effect of Administrative Design on Oil Sector Performance (Energy Policy, 2011)” menunjukan bahwa lima Negara seperti Norwegia, Brasil, Arab Saudi, Angola, dan Malaysia merupakan negara-negara yang dianggap bagus kinerja hulunya meski mereka menggunakan model tata kelola migas yang berbeda. Pasalnya pemerintah mereka mendukung eksplorasi dan produksi migas. Baik secara financial maupun non-finansial, terlepas dari ada atau tidak adanya pemisahan ketiga fungsi; kebijakan, regulasi, dan bisnis (Kompas, 30/04/2013). Di samping itu, berkaca dari pengalaman Norwegia, selain bagus kinerja hulunya, ia juga merupakan Negara dengan contoh pengelolaan dana hasil penjualan migas yang baik. Pada 1990, pemerintah Norwegia membentuk PFN (Petroleum Fund of Norway) yang kini berubah nama menjadi Government Pension Fund-Global. Pemerintah serta parlemen Norwegia menyadari bahwa suatu saat penerimaan minyak dan gas bumi akan terus merosot seiring dengan semakin menipisnya cadangan migas, atau akibat fluktuasi harga minyak dan gas dunia. Pembentukan PFN merupakan antisipasi akan munculnya dampak negative tersebut. Bila merujuk pada perbandingan pengelolaan migas di Norwegia, tentu kita masih tertinggal jauh. Tataran berpikir kita soal migas teramat pendek. Kita sebatas baru berpikir pragmatis bagaimana pasokan migas kita cukup memenuhi kebutuhan dalam negeri dalam beberapa tahun kedepan. Belum terlihat adanya upaya serius mencari inovasi energy alternative baru sebagai antisipasi krisis energi yang kian di depan mata. ==================================== TAG: #minyak #bumi #norwegian #dibahas #dalam #embun #kehidupan #semogabermanfaat