У нас вы можете посмотреть бесплатно Surah Maryam merdu || Murottal Al Qur'an или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Surah Maryam adalah surah ke-19 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 98 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah menurut asbabunnuzul karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, bahkan sebelum rekan-rekannya bermigrasi ke Abyssinia. Surah ini diawali dengan huruf muqatta'at Kaf, Ha, Ya, ‘Ain, Ṣad (K-H-Y-‘-Ṣ).[2] Menurut riwayat Ibnu Mas'ud, Ja'far bin Abi Thalib membacakan permulaan Surat Maryam kepada Raja Najasyi dan para pengikutnya saat ia ikut serta dalam perjalanan hijrah bersama para sahabat lainnya ke Abyssinia. Analisis Theodor Nöldeke menyebut bahwa surah ini menjadi surah ke-58 yang diwahyukan, sedangkan riwayat Mesir menyebut bahwa surah ini menjadi surah ke-44 yang diwahyukan. Surah ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam ibu Isa (atau Maria ibu Yesus dalam tradisi Kristen). Surah ini menceritakan kisah kelahiran Isa yang ajaib, tanpa ayah, yang menjadi bukti kemahakuasaan Allah. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surah ini, diawali dengan kisah kejadian ajaib lainnya, yaitu dikabulkannya doa Zakaria oleh Allah, yang menginginkan seorang putra sebagai pewaris dan penerus cita-cita dan kepercayaannya, di kala usianya sudah sangat senja. Selain itu, surah ini mengisahkan nabi lainnya termasuk Ishak, Yakub, Musa, Harun, Idris, Adam, Zakariyya, dan Nuh. Manuskrip Birmingham memuat delapan ayat terakhir (Q19:91–98), pada perkamen mushaf yang setelah dianalisis menggunakan penanggalan radiokarbon, diperkirakan ditulis antara 568 dan 645 M (56 SH – 25 H).[3][4] Sementara itu, penanggalan radiokarbon manuskrip Sana'a menghasilkan penanggalan antara 578 dan 669 M (44 SH – 49 H), dan memuat ayat 2–28.