У нас вы можете посмотреть бесплатно PENGAJIAN TAUHID KITAB KIFAYATUL AWAM || SIFAT KEENAM YANG WAJIB BAGI ALLAH WAHDANIYYAH или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
SIFAT KEENAM YANG WĀJIB BAGI ALLAH PENGERTIAN WAḤDĀNIYYAH الصِّفَةُ السَّادِسَةُ الْوَاجِبَةُ لَهُ تَعَالَى الْوَحْدَانِيَّةُ فِي الذَّاتِ وَ الصِّفَاتِ وَ الْأَفْعَالِ بِمَعْنَى عَدَمِ التَّعَدُّدِ. “Sifat keenam yang wājib bagi Allah s.w.t. adalah: Waḥdāniyyah (Esa) pada dzat, sifat-sifat dan perbuatan dengan arti: TIDAK BERBILANG.” MA‘NA BAHWA ALLAH ITU ESA PADA DZĀT, SIFAT DAN AF‘ĀL “Dan ma‘na keadaan Allah s.w.t. itu Esa pada dzāt-Nya adalah bahwa dzāt Allah s.w.t. itu tidak tersusun dari bagian-bagian (ajzā’) dan TARKĪB atau susunan itu dinamakan dengan Kamm Muttashil. Dan juga dengan ma‘na bahwa tidak ada dzāt pada yang maujūd ini, tidak pula pada yang mumkin yang menyerupai akan dzāt-Nya Allah s.w.t. dan KESERUPAAN yang mustaḥīl ini dinamakan dengan Kamm munfashil. Maka Waḥdāniyyah pada dzāt menghilangkan dua Kamm ya‘ni yang muttashil pada dzāt dan yang munfashil padanya (ya‘ni pada dzāt).” “Dan ma‘na keesaan Allah s.w.t. pada sifat adalah bahwa Allah s.w.t. itu tidak memiliki dua sifat yang bersesuaian pada nama dan ma‘na seperti dua qudrat, dua ‘ilmu dan dua iradat. Maka tidaklah ada bagi Allah s.w.t. kecuali satu qudrat, satu iradat dan satu ‘ilmu. Berbeda halnya dengan Abū Sahal yang berkata bahwa Allah s.w.t. itu memiliki beberapa ‘ilmu sebanyak bilangan yang diketahui. Dan ini ya‘ni berbilang pada sifat dinamakan dengan Kamm Muttashil pada sifat.” وَ بِمَعْنَى أَنَّهُ لَيْسَ لِأَحَدٍ صِفَةٌ تُشْبِهُ صِفَةً مِنْ صِفَاتِهِ تَعَالَى وَ هذَا أَعْنِيْ كَوْنَ لِأَحَدٍ صِفَةً إِلَى آخِرِهِ يُسَمَّى كَمًّا مُنْفَصَلًا فِي الصِّفَاتِ فَالْوَحْدَةُ فِي الصِّفَاتِ نَفَتِ الْكَمَّ الْمُتَّصِلَ وَ الْمُنْفَصِلَ فِيْهَا. “Dan berarti juga bahwa tidak ada seseorang yang memiliki sifat yang menyerupai satu sifat dari sifat-sifatNya Allah s.w.t. Dan ini ya‘ni adanya seseorang yang memiliki sifat – hingga akhirnya – (Ya‘ni yang menyerupai akan satu sifat dari sifat-sifatNya Allah s.w.t.) dinamakan dengan Kamm Munfashil pada sifat. Maha Esa pada sifat itu menghapus akan Kamm Muttashil dan Munfashil padanya.” وَ مَعْنَى وَحْدَتِهِ تَعَالَى فِي الْأَفْعَالِ أَنَّهُ لَيْسَ لِأَحَدٍ مِنَ الْمَخْلُوْقَاتِ فِعْلٌ لِأَنَّهُ تَعَالَى الْخَالِقُ لِأَفْعَالِ الْمَخْلُوْقَاتِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَ الْمَلَائِكَةِ وَ غَيْرِهَا. “Dan ma‘na keesaan Allah s.w.t. pada Af‘āl (perbuatan) adalah bahwa tidak ada seseorang di antara semua makhlūq ini yang memiliki satu perbuatan, karena Allah s.w.t. yang menciptakan perbuatan-perbuatan semua makhlūq dari sekalian para Nabi, para Malaikat dan yang lainnya.” وَ أَمَّا مَا يَقَعُ مِنْ مَوْتِ شَخْصٍ أَوْ إِيْذَائِهِ عِنْدَ اعْتِرَاضِهِ مَثَلًا عَلَى وَلِيٍّ مِنَ الْأَوْلِيَاءِ فَهُوَ بِخَلْقِ اللهِ تَعَالَى يَخْلُقُهُ عِنْدَ غَضَبِ الْوَلِيِّ عَلَى هذَا الْمُعْتَرِضِ. “Adapun sesuatu yang terjadi berupa matinya seseorang atau kesakitannya ketika dia menentang umpamanya atas seorang wali dari para wali (Allah) maka dia adalah dengan ciptaan Allah yang menciptakannya ketika marahnya sang wali atas orang yang menentang ini.” “Dan tidak ditafsirkan akan keesaan pada af‘āl itu dengan perkataan anda: “Tidak ada bagi selain Allah itu perbuatan yang seperti perbuatan-Nya.” Karena perkataan anda itu menuntut bahwa bagi selain Allah ada perbuatan, akan tetapi tidak seperti perbuatan Allah dan dia (perkataan anda) itu adalah bathil. Melainkan Dialah Allah s.w.t. yang menciptakan perbuatan-perbuatan itu seluruhnya.” فَالَّذِيْ وَقَعَ مِنْكَ مِنْ حَرَكَةِ يَدِكَ عِنْدَ ضَرْبِ زَيْدٍ مَثَلًا بِخَلْقِ اللهِ تَعَالَى قَال اللهُ تَعَالَى وَ اللهُ خَلَقَكُمْ وَ مَا تَعْلَمُوْنَ. “Maka sesuatu yang terjadi dari anda berupa gerakan tangan anda ketika memukul si Zaid umpamanya adalah dengan ciptaan Allah s.w.t. Allah s.w.t. telah berfirman: “Dan Allah-lah yang telah menciptakan kamu dan (menciptakan) apa-apa yang kamu perbuat”.” وَ كَوْنُ غَيْرِ اللهِ تَعَالَى لَهُ فِعْلٌ يُسَمَّى كَمًّا مُنْفَصِلًا فِي الْأَفْعَالِ. “Dan keadaan selain Allah s.w.t. itu ada yang memiliki perbuatan dinamakan Kamm Munfashill pada af‘āl.” WAḤDĀNIYYAH YANG WĀJIB MENAFIKAN LIMA KAMM. “Maka waḥdāniyyah yang wajib bagi Allah s.w.t. menghapus lima Kamm yang mustaḥīl. Maka Kamm Muttashil pada dzat adalah bersusunnya (dzāt Allah s.w.t. itu) dari bagian-bagian dan Kamm munfashil pada dzāt adalah bahwa ada bagi dzāt Allah satu dzāt yang menyerupainya, dan Kamm Muttashil pada sifat yakni bahwa Allah s.w.t. itu mempunyai dua qudrat umpamanya dan Kamm Munfashil pada sifat ya‘ni bahwa selain Allah s.w.t. itu mempunyai sifat yang menyerupai akan satu sifat dari beberapa sifat Allah s.w.t., dan Kamm Munfashil pada af‘āl ya‘ni bahwa selain Allah s.w.t. itu mempunyai perbuatan.” وَ هذِهِ الْكُمُوْمُ الْخَمْسَةُ انْتَفَتْ بِالْوَحْدَانِيَّةِ لَهُ سُبْحَانَهُ وَ مَعْنَى الْكَمِّ الْعَدَدُ. “Dan Kamm-kamm yang lima ini telah terhapus dengan waḥdāniyyah yang wajib bagi Allah s.w.t. Dan ma‘na dari pada Kamm adalah bilangan.”