У нас вы можете посмотреть бесплатно BALAGANJUR | PACEK POLENG | GELUNG AGUNG или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
“PACEK POLENG” Komunitas Seni Gelung Agung Tampaksiring Duta Kabupaten Gianyar Menelisik sasmitaning sabuana Bali bangsul, tersimpan dalam bingkai jejak kalaning nguni kala, adalah keniscayaan menguak kedalaman harkat dan prebawa Bali di masa lampau. Terungkap dalam catatan Batur Kalawasan, bahwa Kerajaan Bali kuno pernah menancapkan tonggak kegemilangan dengan sempurna menata Kembali harmoni kehidupan ditengah kehancuran. Adalah Sri Maharaja Masula Masuli, raja kembar buncing keturunan Sri Jaya Kasunu, yang dengan perkasa berhasil membangkitkan kembali kebesaran Kerajaan Bali kuno dimana sebelumnya sempat kelam karena kegagalan masa lalu. Perpaduan kekuatan rwa bhineda semakin dahsyat, jika perbedaan itu disatukan dalam satu mimbar presadaning jnana. Perpaduan suradiraning purusa predana, cetana acetana, lanang wadon, tak akan mampu ditandingi siapapun. Pacek Poleng, adalah ungkapan ekspresi susrusa bakti yang ditujukan untuk kebesaran Sri Maharaja Masula Masuli, yang telah menegakkan kembali Bali Dwipa Jaya kala itu hingga terwarisi sampai saat ini. Sekaligus menginspirasi untuk dijadikan judul karya Baleganjur yang mengedepankan harmoni serta karakter kekuatan roh purusa predana, lanang wadon yang dijiwai oleh kemasyuran Sri Maharaja Masula Masuli. “Pacek” berarti : tapa, dan juga bermakna penekek atau penguat. Karena sejatinya raja kembar buncing inilah memiliki kekuatan sempurna karena hasil semadi dan akhirnya menjadi kekuatan Bali. Sedangkan kata “Poleng” lebih kepada pemaknaan dan penamaan karakter rwa bhineda antara hitam dan putih, lanang wadon, yang akan memiliki kekuatan sempurna jika selalu bersatu. Karena disitulah prebawa, tenget, srepet dan keagungan bersemayam. Filosofi inilah yang kemudian melahirkan gending baleganjur berjudul Pacek Poleng, yang agung, dinamis dengan permainan tempo terjaga, serta sentuhan olah vokal niyasa keagungan sang tedung jagat Bali. Semuanya ditata dan dibangun dengan pola tradisi tri angga yaitu pengawit, pengawak dan pengecet. Komposer : I Wayan Situbanda, S.Sn. Koreografer : I Komang Winantara, S.Sn. dan I Kadek Sugi Sidiarta Konseptor : I Dewa Gede Alit Saputra Penyaji : Komunitas Seni Gelung Agung Tampaksiring