У нас вы можете посмотреть бесплатно Inside Indonesia - Sang Penjaga Pitarah Bugis или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Warga Desa Cabenge, Kabupaten Soppeng, masih menjalankan ajaran Bugis Kuno. Menjadi bagian dari masyarakat yang tinggal di wilayah Kerajaan Lompengeng, mereka meyakini ruh nenek moyang kerap mendiami benda pusaka yang lazim disebut arajang. Itulah sebabnya, ritual pencucian arajang yang pernah dilakukan 15 tahun silam, kini digelar kembali. Tak sembarang orang bisa memimpin ritual ini. Hanya seorang pendeta Agama Bugis Kuno atau Bissu yang didapuk mengatur prosesi. Hanya mereka yang mampu dan mengerti bahasa Dewata Sewae atau Tuhan Yang Tunggal. Orang Bugis memegang falsafah hidup berdasarkan ajaran Kitab Bugis Kuno, I La Galigo. Pada epik yang tertulis pada lontara, tersebutlah Bissu adalah seorang yang suci. Ia adalah salah satu dari lima gender yang dikenal dalam pitarah atau nenek moyang Bugis. Sebagian besar dari Bissu merupakan golongan calabai, atau pria bertingkah wanita. Kecenderungan ini telah muncul sejak era awal Kerajaan Lompengeng. Meskipun calabai, namun ia berjiwa suci dan berhati murni, sebab ia perantara komunikasi dengan leluhur dan penyambung lidah raja. Bagi Bissu, hidup adalah untuk mencari restu Dewata. Ia menjadi contoh keluhuran nenek moyang Bugis yang tak pernah hilang, meski telah ratusan tahun terlewati. Ikuti berita dengan kemasan internasional berbahasa Indonesia di www.cnnindonesia.com dan channel CNN Indonesia di Trans Vision.