У нас вы можете посмотреть бесплатно Capai 1 Milyar Tak Dibayar, Pekerja dan Supplier Proyek Waskita di Sakuru Lakukan Aksi Protes || NTB или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Bima, Jeratntb.com – Proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Pengendalian Banjir oleh PT. Waskita Karya (persero) tbk kembali dirundung masalah. Kali ini, para pekerja buruh dan tukang serta supplier material yang mengerjakan proyek penguat tebing DAS Pela Parado di wilayah Desa Sakuru, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, melakukan aksi protes, kamis (03/11/2022). Aksi protes dilakukan di kantor Desa setempat, hingga dilakukan mediasi di Kantor Camat Monta yang dihadiri oleh pihak dari PT Waskita Karya yang difasilitasi oleh Kapolsek Monta AKP Takim, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Sakuru. Mereka menuntut pembayaran material bahan, serta para pekerjaan yang belum diupah oleh pihak subkontraktor, kemudian mereka meminta PT. Waskita Karya bertanggung jawab atas persoalan yang terjadi. Salah satu masa aksi, Suherman S. Sos, melaui media ini menyampaikan bahwa, dengan kehadiran PT. Waskita Karya di wilayah Kecamatan Monta tentu disambut dengan senang hati dan bangga. Namun, katanya yang menjadi persoalan adalah subkontraktor atau pemilik CV. Weki Tolu atas anama Sayuti hilang kontak selama 5-6 hari, “kalau saya bolah katakan dia telah melarikan diri”, tegas Suherman. Kata dia, pemilik CV telah meninggalkan hutang lebih kurang dari 1 Milyar, berupa material batu, pasir, dan hutang-hutang di kios-kios, mirisnya lagi para pekerja buru atau kuli belum dibayar upah. Oleh karena demikian, Suherman meminta pertanggungjawaban pihak PT Waskita karena yang ditunjuk oleh pemerintah pusat guna menyelesaikan pekerjaan proyek ini. “Kedatangan pihak dari waskita karya belum memberikan kesimpulan, makanya kita beri waktu sampai besok sore, kalau memang tidak ada kesimpulan juga kami akan melakukan langkah-langkah selanjutnya,” ungkap dia. Hal senada yang disampaikan oleh Haerullah, salah satu supplier material meminta bertanggung jawab Waskita, karena subkontraktor yang dipercaya olah Waskita Karya. “Waskita harus bertanggung jawab atas kegiatan di wilayah Desa Sakuru, lantaran subkontraktor atas nama sayuti telah membawa kabur uang masyarakat lebih dari satu milyar,” bebernya. “subkontraktor telah menghilang sejak hari Jum’at bulan lalu, atau saat pencairan ke 3, sampai hari ini kami belum dapat apa-apa dari Sayuti,” sambungnya. Oleh karena demikian, Ia minta tanggung jawab pihak waskita, karena menurutnya pihak PT Waskita yang manaungi semua pekerjaan, “persoalan siapa yang menjadi subkontraktor itu kami tidak tau, namun yang kami tau sebagai pelaksana keseluruhan ini adalah pihak waskita,” jelas dia. Dikatakannya, waskita harus turun tangan apa yang manjadi persoalan di sakuru, “bukan di desa sakuru saja sebenarya, secara keseluruhan di wilayah kecamatan monta, sehingga totalnya kerugian lebih dari 1 milyar, kalau memang sampai besok belum juga ada penyelesaian kami akan tutup total jalan,” tegasnya. Sementara pihak PT Waskita sedang dalam upaya konfirmasi. (Jr Iphul) Sumber : Media Jeratntb.com 👇👇 https://jeratntb.com/?p=13938 #jeratchannel #video #proyek #waskita #waskitakarya #kabupatenbima #ntb #proyekwaskita #bermasalah #proyekbermasalah #videoproyek #proyekwaskitadibima #subkon #beritawaskita #tbk