У нас вы можете посмотреть бесплатно Genjer Genjer - Banyuwangi Folk Song - With Lyrics или скачать в максимальном доступном качестве, которое было загружено на ютуб. Для скачивания выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru
English : "Genjer-Genjer" is a popular Osing language song composed by Banyuwangi artist, Muhammad Arief, in the 1940s. Around 1942, the famous Angklung Art song called "Genjer-Genjer" developed. This song verse was created by M. Arif, an Angklung instrument hitter. Based on the information of a late Arif colleague, the Genjer-Genjer song was lifted from a dolanan song entitled "Tong Alak Gentak". Folk songs that live in Banyuwangi, then given a new poem as in the song genjer-genjer. Genjer-Genjer song poetry is intended as a satire of the Japanese occupation of Indonesia. After Indonesian independence, the song "Genjer-genjer" became very popular after many singers were sung and broadcast on Indonesian radio. The singers who are best known for bringing this song are Lilis Suryani and Bing Slamet. I was so famous that even later recognition emerged from Central Java, that the Genjer-Genjer song created by Ki Narto Sabdo was a famous puppeteer. In a paper Hersri Setiawan, giving an explanation of the origins until the song Genjer-Genjer became famous. After the end of the New Order regime in 1998, the ban on the formal distribution of the song "Genjer-genjer" was over. The song "Genjer-genjer" began to circulate freely through internet media. Although it has been permitted, there are still a number of cases involving stigmatization of this song, such as a demonstration by a group of people against a radio station in Solo due to airing the song. after the fall of Soeharto, the Genjers became popular again even the reage band group from Jogjakarta has popularized the song again. The song Genjer-Genjer was also used as the opening song and ending song in the documentary series "40 years of silence" which contained a number of testimonies regarding the years 1965-1966. This video is equipped with Javanese Osing, English and Indonesian lyrics This content is only historical education. Not meant to be political. Please follow this channel Instagram account : https://instagram.com/second_kamerad_... Don't forget to like, share and subscribe. Indonesian : "Genjer-Genjer" adalah lagu populer berbahasa Osing yang diciptakan oleh seniman asal Banyuwangi, Muhammad Arief, pada tahun 1940-an. Pada sekitar tahun 1942, berkembang lagu Kesenian Angklung yang terkenal berjudul “Genjer-Genjer”. Syair lagu ini diciptakan oleh M. Arif, seorang seniman pemukul alat instrumen Angklung. Berdasarkan keterangan teman sejawat almarhum Arif, lagu Genjer-Genjer itu diangkat dari lagu dolanan yang berjudul “Tong Alak Gentak”. Lagu rakyat yang hidup di Banyuwangi itu, kemudian diberi syair baru seperti dalam lagu genjer-genjer. Syair lagu Genjer-Genjer dimaksudkan sebagai sindiran atas masa pendudukan Jepang ke Indonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia, lagu "Genjer-genjer" menjadi sangat populer setelah banyak dibawakan penyanyi-penyanyi dan disiarkan di radio Indonesia. Penyanyi yang paling dikenal dalam membawakan lagu ini adalah Lilis Suryani dan Bing Slamet. Saking terkenalnya bahkan kemudian muncul pengakuan dari Jawa Tengah, bahwa lagu Genjer-Genjer ciptaan Ki Narto Sabdo seorang dalang kondang. Dalam sebuah tulisannya Hersri Setiawan, memberikan penjelasan tentang asal-muasal hingga lagu Genjer-Genjer menjadi terkenal. Setelah berakhirnya rezim Orde Baru pada tahun 1998, larangan penyebarluasan lagu "Genjer-genjer" secara formal telah berakhir. Lagu "Genjer-genjer" mulai beredar secara bebas melalui media internet. Walaupun telah diperbolehkan, masih terjadi beberapa kasus yang melibatkan stigmatisasi lagu ini, seperti terjadinya demo sekelompok orang terhadap suatu stasiun radio di Solo akibat mengudarakan lagu tersebut. pasca kejatuhan Soeharto, Genjer-genjer kembali populer bahkan group band reage asal Jogjakarta telah mempopulerkan lagu tersebut kembali. Lagu Genjer-Genjer juga digunakan sebagai opening song dan ending song dalam serial dokumenter "40 years of silence" yang memuat sejumlah kesaksian mengenai tahun 1965-1966. Video ini dilengkapi dengan lirik Bahasa Jawa Osing, Inggris Dan Indonesia. Konten ini hanya edukasi sejarah saja.Tidak bermaksud berhaluan politik. Mohon untuk follow akun Instagram channel ini : https://instagram.com/second_kamerad_... Jangan Lupa like,share,dan subscribe.