Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб "PUPUT" Ogoh-ogoh Banjar Banyubiru - Jembrana Tahun 2025 в хорошем качестве

"PUPUT" Ogoh-ogoh Banjar Banyubiru - Jembrana Tahun 2025 8 часов назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru



"PUPUT" Ogoh-ogoh Banjar Banyubiru - Jembrana Tahun 2025

Melemahnya keyakinan manusia terhadap ajaran dharma dan panca sradha seiring dengan merosotnya moral dan akal sehat manusia itu sendiri, ketidak cakapan seseorang dalam menghadapi suka, duka lara, pati memupuk kleda sifat gampang menyerah, cepat putus asa, selalu pesimis, dan tidak mengenal arti perjuangan hidup menggiring manusia menuju jalan ulah pati. Dalam ajaran Hindu Bali mengenal adanya malaikat maut yang dikenal sebagai “Sang Kala Mertyu”. Kala berarti waktu dan mertyu berarti mati atau maut. Kala Mertyu digambarkan sebagai sesosok raksasa tinggi besar, berwajah menyeramkan dengan gigi tajam dan membawa jerat yang terbuat dari tali tambang atau rantai panas untuk menjemput roh yang melakukan ulah pati. Ogoh-ogoh ini merupakan perwujudan dari “sang kala Mertyu” utusan sang Yamadipati. Disaat yang bersamaan juga menggambarkan unsur-unsur negatif kegelapan duniawi yang mempengaruhi perilaku dan tindakan seseorang. Gangguan bipolar (kepribadian ganda) penyebab ulah pati merupakan “kecacatan” berpikir yang divisualisasikan oleh 2 kepribadian raksasa “cacat” yang berbagi satu tubuh. Rantai dan tali tambang yang terikat melambangkan siksaan dan kekuatan negatif yang membelenggu raga dan pikiran. Warna gelap melambangkan kesengsaraan dan kesepian yang dialami sang roh dalam siksaan 60 ribu tahun di neraka. Sosok perempuan dan anak tak berdosa yang hanya bisa menangis merupakan gambaran dari kesedihan dan penderitaan keluarga yang menanggung akibat dari tindakan pengecut yang tak bisa menyelesaikan masalah. Melalui karya ini kami menghimbau seluruh elemen masyarakat untuk menguatkan panca sradha, mengedepankan Atmanastuti rasa mawas diri dan rasa syukur agar selalu terhindar dari keserakahan dan ketamakan duniawi. “keserakahan adalah akar dari semua penderitaan” (mahabharata adiparva 57.3)

Comments