У нас вы можете посмотреть бесплатно WISATA LASEM || INILAH MAKAM SUNAN BONANG YANG ASLI || DESA BONANG LASEM || или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
WISATA LASEM || INILAH MAKAM SUNAN BONANG YANG ASLI || DESA BONANG LASEM || Masjid Tiban adalah salah satu bukti peninggalan salah satu Walisongo, yakni Sunan Bonang. Konon, masjid ini dibangun oleh sang wali hanya dalam satu malam. Belajar perkembangan dakwah Islam di tanah Jawa, tentu kita tidak bisa melewatkan kisah perjuangan Walisongo. Sunan Bonang dikenal sebagai salah satu penyebar agama Islam dengan cara yang baik, terutama bagi warga pesisir pantau utara. Terlebih di wilayah Desa Bonang, Lasem, Kabupaten Rembang. Di wilayah ini, nama Sunan Bonang terasa sudah sangat melekat di hati setiap penduduknya. Hal ini terbukti dengan dipakainya nama Bonang sebagai nama desa tersebut. Begitu istimewanya sosok Sunan Bonang di mata penduduk desa Bonang memang bukan tanpa alasan. Sunan Bonang memiliki nama Makdhum Ibrahim merupakan orang yang pertama kali membangun desa Bonang yang sebelumnya adalah sebuah hutan belantara, sehingga beliau sangat dihormati di lokasi tersebut. Disebutkan dalam sebuah artikel berjudul ‘Mengulik Situs Sunan Bonang’, Nurhadi Rangkuti dari Balai Arkeologi Yogyakarta menyebutkan, dibawah kepemimpinan Sunan Bonang, desa Bonang pernah menjadi salah satu wilayah yang cukup padat. Hal ini terbukti dari temuan sekitar 145 sumur kuno yang diduga dibangun penduduk di masa kepemimpinan Sunan Bonang. Dari sekian banyak sumur, dua sumur yang berada di masjid dan pesarean disebut memiliki cerita tersendiri. Konon, sumur tersebut dibuat oleh Sunan Bonang dengan cara menancapkan tongkatnya ke tanah. Orang-orang percaya, dua sumur itu memiliki keistimewaan tidak pernah surut meski musim kemarau. Airnya juga terasa tawar dan segar, berbeda dengan sumur pada umumnya di sekitar lokasi tersebut yaitu terasa payau. Perihal Masjid Tiban ini memang ada beberapa versi cerita turun temurun yang berkembang sampai sekarang. Ada yang memperkirakan masjid itu merupakan peninggalan Sunan Bonang, tapi ada pula yang percaya bagian dari Sunan Langgar, salah satu murid Sunan Bonang. Masjid ini berada di Desa Gedongmulyo, Lasem. Pernah dipugar pada tahun 1976, beberapa bagian terutama di bagian mihrab dan menara tetap dipertahankan keasliannya. Sementara, bagian yang lain mengalami pengembangan menyesuaikan jumlah jamaah yang semakin banyak. Di bagian belakang masjid terdapat komplek makam, di lokas tersebut Sunan Bonang serta para imam masjid dimakamkan. Meski begitu, banyak versi yang berkembang terkait makam Sunan Bonang. Selain di Lasem, makam Sunan Bonang juga diketahui berada di Tuban dan Pulau Bawean. Namun demikian, Abdul Wahid, sang juru kunci meyakinkan bahwa makam sang wali berada di Lasem, di tempat kediamannya. “Desa Bonang ini adalah tempat tinggal Sunan Bonang hingga beliau meninggal, dan berdasarkan hukum Islam orang yang meninggal harus dimakamkan di daerah di mana dia meninggal, maka dari itulah saya yakin kalau Sunan Bonang dimakamkan di sini karena beliau meninggalnya juga di sini,” tuturnya. Asumsi ini diperkuat dengan fakta-fakta serupa yang terjadi di kalangan Wali Songo. Misalnya saja, Sunan Kudus yang asli Timur Tengah itu dimakamkan di Kudus, Jawa Tengah sebagai basis dakwahnya. Sunan Ampel yang dimakamkan di Ampel, Surabaya, sebagai tempat beliau bermukim, alih-alih dipulangkan ke tempat asalnya; Campa. Sunan Gresik yang dimakamkan di Gresik, Jawa Timur, dan seterusnya. Kedua, menguatkan argumen pertama; bahwa Bonang, Lasem, adalah basis terakhir dakwah Sunan Bonang. Hal ini terbukti dengan adanya jejak bangunan yang disinyalir adalah pesantren Sunan Bonang. Nggak jauh dari area bekas pesantren, terdapat juga masjid Maulana Makdum Ibrahim yang konon dibangun oleh Sunan Bonang. Ini menunjukkan bahwa setelah tiba di Bonang, Lasem, Sunan Bonang menggunakan sistem dakwah terpusat dengan membina sebuah pesantren. Bukan dengan cara berkelana dari satu tempat ke tempat lain. Dikuatkan juga dengan fakta bahwa Sunan Bonang akhirnya melabuhkan pilihan ke Lasem itu bukan atas pilihannya sendiri. Tapi diminta oleh karibnya selama mengaji di Sunan Ampel yang kemudian juga jadi kakak iparnya. Yaitu Raden Adipati Wiranegara yang menikahi kakak perempuan Sunan Bonang, bernama Nyi Ageng Malokah. Makam Nyi Ageng Malokah terletak di Desa Caruban, Lasem. Sementara Makam Adipati Wiranegara berada di Desa Sriombo, Lasem. #makamsunanbonang #sunanbonang #lasem Jangan Lupa Tonton Video Kami Yang Lain Yahhh TRIP LASEM || FOTOGRAFER PROFESIONAL INDONESIA DATANG KE LASEM || : • TRIP LASEM || FOTOGRAFER PROFESIONAL INDON... TRIP LASEM || JALAN JALAN SEHARIAN BERSAMA 90 MAHASISWA ISI || : • TRIP LASEM || JALAN JALAN SEHARIAN BERSAMA... WISATA LASEM || DARI PABRIK TEGEL SAMPAI PUTRI CHAMPA || : • WISATA LASEM || DARI PABRIK TEGEL SAMPAI P... || SEJARAH RUMAH MERAH HERITAGE LASEM || 12 ANAK PANAH DAN TEMBOK MERAH || : • || SEJARAH RUMAH MERAH HERITAGE LASEM || 1... DIREKTUR BANK DUNIA KE RUMAH MERAH LASEM || WISATA LASEM : • DIREKTUR BANK DUNIA KE RUMAH MERAH LASEM |... CERITA LASEM || SEMBAHYANG REBUTAN, KLENTENG LASEM || : • CERITA LASEM || SEMBAHYANG REBUTAN, KLENTE...