У нас вы можете посмотреть бесплатно Keindahan Benteng Pendem Ambarawa Karya Waskita или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
#karyakita #bentengpendem #movie Sejarah singkat Benteng Pendem Ambarawa Untuk mendirikan Benteng Pendem Ambarawa, Belanda melakukan persiapan besar-besaran dan terencana. Barak prajurit, bengkel kerja, hingga perkampungan pekerja dengan kapasitas 4.500 orang didirikan di dekat lokasi pembangunan. Proyek pembangunan benteng melibatkan insinyur zeni, penjaga, dan 3.000 kuli pribumi serta beberapa tahanan yang dihukum kerja paksa. Bahkan banyak pekerjanya yang diperlakuan tidak manusiawi hingga berakhir tewas mengenaskan. Meski telah ditempati para tentara sejak 1844, pembangunan benteng ini baru benar-benar selesai pada 1845. Benteng Pendem Ambarawa, yang konon mampu menampung sebanyak 12.000 tentara. Hal itu dibuktikan dengan arsitektur bangunannya yang banyak jendela, mengindikasikan bahwa fungsi utamanya bukan untuk pertahanan, tetapi sebagai barak militer, penjara, dan gudang logistik perang, mulai dari meriam, senapan, kendaraan berat, juga kebutuhan makanan. Selain itu, Benteng Pendem Ambarawa tidak dilengkapi bangunan yang berfungsi sebagai tameng dan tempat meriam. Pada masa penjajahan Jepang, benteng ini digunakan sebagai kamp tawanan orang-orang Belanda dan penduduk yang dicurigai membangkang kepada pemerintah Jepang. Salah satu tokoh yang pernah ditahan di benteng ini adalah pejuang sekaligus ulama, Kiai Mahfud Salam. Ia mendiami salah satu blok di Benteng Pendem Ambarawa, hingga akhirnya meninggal dunia dan dikebumikan di luar kompleks benteng. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, benteng ini digunakan sebagai pangkalan militer oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Antara 1950 hingga 1985, sebagian benteng pernah diubah menjadi penjara dewasa dan remaja. Kemudian sejak 2003 hingga saat ini, Benteng Pendem Ambarawa dimanfaatkan sebagai Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Ambarawa dan asrama. Sebagian bangunan yang terbengkalai dan tidak termanfaatkan oleh PUPR dengan penyedia jasa PT. Waskita Karya dipugar dengan indah seperti yang terlihat dalam video ini.