У нас вы можете посмотреть бесплатно Gara-Gara Kopi Tumpah! Jin Penunggu Punden Marah Besar—Wali Paidi Hanya Senyum dan Ucap Satu Kalimat или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Gara-Gara Kopi Tumpah! Jin Penunggu Punden Marah Besar—Wali Paidi Hanya Senyum dan Ucap Satu Kalimat Pagi itu, kabut tipis masih menggantung di atas sawah Desa Pagerwesi. Udara sejuk menyelinap di antara dedaunan pisang, dan suara ayam jantan bersahutan dari kejauhan. Desa ini terkenal tenang, bahkan bisa dibilang terlalu tenang—sampai kadang suara sendok mengaduk gelas kopi di warung Mbok Sri terdengar sampai ke ujung jalan. Di warung sederhana itu, duduklah seorang lelaki berpeci lusuh, sarung kotak-kotak, dan senyum yang selalu nyaris muncul sebelum ia bicara. Dialah Wali Paidi. Orang kampung mengenalnya sebagai sosok nyentrik—tidak pernah marah, suka menolong, dan kalau bicara sering membuat orang berpikir lama. “Paidi, tiap pagi ngopi di sini terus, gak bosan?” tanya Mbok Sri sambil menuang air panas ke dalam gelas. Paidi tersenyum, “Lha wong hidup ini kayak kopi, Mbok. Rasanya bisa pahit, bisa manis. Tapi kalau gak dicicipi tiap hari, ya kita gak bakal tahu mana yang enak dan mana yang cuma kebanyakan gula.”