У нас вы можете посмотреть бесплатно NATALNYA DILARANG, PENDETANYA DIANCAM. CUMAN ADA DI JONGGOL 😡 или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Video dinarasikan penolakan ibadah Natal di Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Betlehem, Desa Sukasirna, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat viral di media sosial (medsos) pada hari terakhir ini. Dalam rekaman video yang beredar itu, terlihat beberapa pria menyampaikan bahwa mereka mengklaim merasa keberatan dengan adanya perayaan Natal di lingkungannya. Masih dalam video, menyebut sekitar 70 orang jemaat GMII dilarang menggunakan tempat ibadah mereka oleh aparat dan unsur pemerintahan setempat, termasuk RT, RW, Satpol PP, dan pihak MUI lokal. Dalam video tersebut, Pendeta Rudy, yang memimpin jemaat GMII Betlehem mengalami tekanan agar menghentikan kegiatan peribadahan Natal secara sepihak. 70 jemaat GMII Betlehem Jonggol dilarang merayakan Natal yang seharusnya dilakukan 24 Desember 2025 pukul 19.00 WIB dan 25 Desember 2025 pukul 09.00 WIB dilarang pemerintah Desa Sukasirna, Jonggol. Yang melakukan pelarangan melibatkan unsur Satpol PP dan MUI setempat. GMII Betlehem Jonggol Bogor juga dilarang melakukan ibadah perayaan tahun baru 2026 tanggal 31 Desember 2025 dan 1 Januari 2026. Jemaat GMII Betlehem Jonggol hanya diperbolehkan melakukan kegiatan ibadah di hari Minggu dan setiap minggu. Pemerintah Desa Sukasirna tidak memberikan alternatif lokasi tempat untuk perayaan Natal maupun kegiatan peribadahan lainnya. Pendeta Rudy yang memimpin GMII Betlehem Jonggol Bogor terpaksa mengikuti tekanan dari aparatur pemerintah setempat. Pendeta tidak berdaya untuk menolak lantaran tekanan cukup kuat. Dikonfirmasi terpisah wartapenariau.com, Jumat (26/12/2025) pukul 11.20 WIB, Pendeta Rudy membenarkan video yang viral tersebut. Narasi dalam video juga dibenarkannya bahwa informasi pelarangan ibadah Natal Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Betlehem, Desa Sukasirna, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat merupakan fakta dan kebenaran. ”Pelarangan Ibadah Natal itu benar dan video itu betul sekali,” kata Pdt Rudy diujung telepon. Dia juga menegaskan, saat pertemuan seperti yang beredar dalam video bahwa dirinya berada dalam keadaan tertekan. Meskipun terlihat tenang, namun yang sebenarnya dia sangat terkekan walaupun menggunakan bahasa yang diplomatis. Itulah sebabnya Pendeta Rudy tidak menyampaikan kondisi saat itu bahwa dia tertekan. “Saya memang tertekan dalam video itu, karena saya menahan diri untuk tidak emosional, sehingga menyampaikan dengan bahasa yang sedikit diplomatis begitu,” ujarnya. ”Saya tidak mau berkata bahwa saya dipaksa, tapi saya berkata saya diminta untuk menyampaikan. Jadi dalam video itu saya diminta dan sengaja mengunakan bahasa yang lembut supaya mereka yang hadir disitu tidak merasa seperti menentang apa kemauan mereka,” ungkapnya. Selain itu, lanjut Pendeta Rudy, dia merasa tertekan dalam pertemuan itu karena diminta secara mendadak, padahal jemaat saat itu 24 Desember 2025 sudah mau merayakan malam Natal. “Saat itu sangat mendadak sekali kami diminta dan dipanggil, sangat-sangat mendadak. Itu tanggal 24 pak sudah mau kami rayakan, waktu itu siang sampai sore sekitar 3-4 jam kami duduk disitu menunggu satu persatu mereka datang,” ucapnya. Pendeta Rudy mengatakan, yang menjadi alasan mereka pelarangan ibadah Natal tersebut, karena dikatakan akan ada penyerangan dari luar atau dari kelompok garis keras, meskipun tidak disebutkan secara eksplisit penyerangan seperti apa #jokowidodo #prabowosubianto #gibranrakabumingraka #iknnusantara #bencanasumatera #roysuryo #rismonsianipar #doktertifa #poldametrojaya #eggisudjana #rakyatbersuara #aimanwicaksono