У нас вы можете посмотреть бесплатно [TASAWUF] Menilai Amalan Tarekat Tijaniah Menurut Al-Quran & As-Sunnah - Dr Basri ibrahim или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
https://darulkautsar.wordpress.com/ - SEMINAR TASAWUF & TAREKAT - ANTARA KETULENAN DAN KEPALSUAN Menilai Amalan Tarekat Tijaniah Menurut Al-Quran & As-Sunnah Prof Madya Dr Basri Ibrahim Kota Bharu, Kelantan 8 Okt 16 DOWNLOAD NOTA KULIAH - http://tinyurl.com/jhedjre VIDEO KESELURUHAN SEMINAR 1. Menilai Amalan Tareqat Tijaniah Menurut Al-Quran & As-Sunnah -Dr Basri - • [TASAWUF] Menilai Amalan Tarekat Tijaniah ... 2. Pengaruh Fahaman Bukan Islam Dalam Tasawwuf - Maulana Asri - • [TASAWUF] Pengaruh Fahaman Bukan Islam Dal... 3. Ketulenan Tasawwuf & Tareqat Mengikut Al-Quran & Sunnah - Dr Jailani - • [TASAWUF] Ketulenan Tasawwuf & Tarekat Men... NOTA SEMINAR - MENILAI AMALAN TAREKAT TIJANIAH MENURUT AL-QURAN DAN AS-SUNNAH LATAR BELAKANG SYEIKH MUHAMAD AL-TIJANI Pengasas Tarikat Tijaniyah ialah Abdul Abbas bin Muhammad bin Muchtar At-Tijani (1737-1815), seorang ulama Algeria yang lahir di ‘Ain Mahdi. Menurut sebuah riwayat, dari pihak bapaknya ia masih keturunan Hasan bin Ali bin Abu Thalib. Keistimewaannya adalah pada saat ia berumur tujuh tahun, Konon Tijani sudah menghafal Al-Qur’an, kemudian mempelajari pengetahuan Islam yang lain, sehingga ia menjadi guru dalam usia belia. Ketika naik haji di Madinah, Tijani berkenalan dengan Muhammad bin Abdul Karim As-Samman, pengasas Tarekat Sammaniyah. Setelah itu ia mulai mempelajari ilmu-ilmu rahsia batin. Gurunya yang lain dalam bidang Tarekat ini ialah Abu Samghun As-Shalasah. Dari sinilah pandangan batinnya mulai terasah. Bahkan konon dalam keadaan terjaga ia bertemu Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan kepadanya beberapa wirid, istighfar dan shalawat yang masing-masing harus diucapkan seratus kali dalam sehari semalam. Selain itu Nabi Muhammad SAW juga memerintahkan agar Tijani mengajarkan wirid-wirid tersebut kepada semua orang yang menghendakinya. WIRID YANG MENJADI AMALAN Wirid-wirid yang harus diamalkan dalam Tarekat Tijaniyah sangat sederhana, yaitu terdiri dari istighfar seratus kali, shalawat seratus kali dan tahlil seratus kali. Semua wirid tersebut boleh diamalkan dua waktu sehari iaitu pagi setelah Shalat Shubuh dan sore setelah Shalat Ashar. (http://sufismenews.blogspot.my/ DAKWAAN DALAM AMALAN TARIKAT TIJANIYAH Keistimewaan khusus milik tarekat Tijaniyah adalah Sholawat Fatih dan Jauharatul-Kamaal. Mengenai Shalawat Fatih, syekh Ahmad at-Tijani mengatakan bahwa beliau telah diperintahkan oleh Nabi SAW untuk selalu membacanya. Walaupun lafadznya singkat, sholawat itu mengandung berjuta keistimewaan, diantaranya adalah : “Siapa yang membacanya sekali seumur hidup, maka dijamin akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Membacanya sekali saja akan dihapus semua dosa-dosanya. Membacanya sekali saja setara dengan 6000 kali semua dzikir dan doa, baik yang pendek maupun yang panjang, yang pernah dibaca oleh semua makhluk yang ada di alam semesta. Membacanya 10 kali saja, mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan ibadah seorang wali yang hidup selama 10 ribu tahun tapi tidak pernah membaca sholawat ini. Membacanya sekali saja setara dengan ibadah seluruh malaikat, manusia, dan bangsa jin, sejak awal penciptaan mereka sampai saat ketika sholawat itu dibaca, dan membacanya untuk yang kedua kali adalah sama dengan pahala yang pertama ditambah dengan pahala yang kedua, dan seterusnya. kepada syekh Ahmad at-Tijani, bahwa selama pembacaan ketujuh, Rasulullah SAW beserta keempat sahabatnya hadir. Syekh Ahmad at Tijani berkata : “Tidak ada yang aneh dalam masalah ini, sebab wafatnya Rasulullah SAW bukan berarti beliau tidak dapat ditemui, tapi hanya tidak dapat dilihat lagi oleh semua orang, karena kematiannya hanya sekedar perpindahan alam, dari alam dunia ke alam barzakh. Oleh sebab itu beliau masih dapat mengunjungi umatnya yang dicintai baik dalam keadaan mimpi maupun dalam keadaan terjaga”. Pengetahuan tentang masalah yang gha'ib terbagi dua, pertama gha'ib muthlaq, yaitu pengetahuan gha’ib yang hanya diketahui oleh Allah saja, dan kedua gha'ib muqoyyad, yaitu sesuatu yang gha'ib bagi sebagian makhluk tetapi tidak gha'ib bagi makhluk yang lain, contoh, kehidupan alam barzakh, ghaib bagi kita yang masih hidup, tapi bagi mereka yang telah meninggal dunia ? kehidupan alam barzakh bukan lagi masalah yang ghaib (NOTA SEMINAR BERSAMBUNG DI RUANGAN KOMEN YOUTUBE) Laman Web Menarik - MAKLUMAT ASAS TENTANG ISLAM UNTUK SEMUA - https://asasislam.home.blog/