У нас вы можете посмотреть бесплатно TKI Asal Indramayu Meninggal di Mesir, Keluarga Diminta Membayar Rp170 Juta untuk Memulangkannya или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
TRIBUN-VIDEO.COM - Satu keluarga di Indramayu, Jawa Barat ditakut-takuti dengan sejumlah uang yang harus dikeluarkan jika ingin memulangkan jenazah Suniah (50). Suniah merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Dia dikabarkan meninggal dunia di Mesir pada Selasa (19/1/2021). Jasad Suniah ditemukan tergeletak di kamar mandi milik majikannya. Suniah sendiri diketahui ditemukan meninggal dunia seusai mengalami sakit kepala. Mendengar hal tersebut, keluarganya yang berada di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, merasakan duka yang mendalam. Saat duka yang dirasakan keluarga Suniah di Indramayu, mereka harus dihadapkan biaya pemulangan Suniah. Pasalnya, konsuler kedutaan besar republik indonesia (KBRI) di Mesir meminta sejumlah uang dalam nominal besar dengan alasan biaya pemulangan jenazah. Keluarga Suniah di Indramayu dimintai uang Rp 170 juta untuk memulangkan jenazahnya yang meninggal di Mesir. "Katanya itu kalau ingin jenazah dipulangkan ke Tanah Air harus menyiapkan uang dalam jumlah besar, pihak kedutaan di sana yang bilang saat mengabari kakak saya meninggal," ujar adik Suniah, Kasman (48) kepada Tribuncirebon.com, Rabu (20/1/2021). Kasman menambahkan, selain itu meminta uang dengan nominal besar, konsuler tersebut juga menyampaikan, untuk proses pemulangan jenazah kemungkin akan memakan waktu yang lama. Yakni, sekitar satu hingga dua bulan dengan alasan pandemi Covid-19. Sementara, Kepala Desa Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi mengaku menyesali adanya permintaan uang tersebut. "Cuma sedikit yang kami pertanyakan kepada konsuler yang ada di Mesir, kenapa masyarakat kami itu seakan-akan ditakut-takuti untuk pemulangan jenazah ini, karena kalau ingin dipulangkan harus bayar Rp 170 juta," ujar dia. Asyiqin menyebut, nominal yang diminta konsuler dianggapnya tidak masuk akal. Bahkan seharusnya, pihak keluarga tidak dibebani biaya sepeser pun untuk pemulangan jenazah. Negara seharusnya bertanggung jawab penuh dan harus hadir melindungi warga negaranya dengan mengedepankan sisi kemanusiaan. Dikutip dari Tribunjabar.id, secara terpisah, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih turut menyesalkan adanya permintaan uang tersebut. "Ini dia (Suniah) sebagai pekerja di sana, orang teroris saja bisa dipulangkan tanpa dipungut biaya," ucapnya. Dalam hal ini, SBMI akan mencoba mengklarifikasi lebih lanjut kepada KBRI di Mesir soal permintaan uang tersebut.(Tribun-video.com) Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Keluarga Diminta Rp 170 Juta Jika Ingin Pulangkan Jenazah TKW di Mesir, Kades Anggap Tak Masuk Akal, https://jabar.tribunnews.com/2021/01/....