PKM 2025 KEMDIKBUDRISTEK LPPM Universitas AMIKOM PURWOKERTO Ranggi Praharaningtyas Aji скачать в хорошем качестве

PKM 2025 KEMDIKBUDRISTEK LPPM Universitas AMIKOM PURWOKERTO Ranggi Praharaningtyas Aji

Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan Judul : Penguatan Ekosistem Wisata dan Industri Kopi Desa Melung melalui Pengelolaan dan Promosi Berbasis Digital. Tahun Pelaksanaan 2025 Sumber Pendanaan Kegiatan : KEMDIKTISAINTEK Ketua : Ranggi Praharaningtyas Aji, S.Kom, M.MSI./ 0619099101 Anggota : Dwi Krisbiantoro M.Kom. / 0617048301 Rida Purnama Sari S.Sn.,M.M.,M.I.Kom. / 0604099202 Ibnu Romadhon (Kordinator Kel 1) / 22SA21A123 Rian Hidayat (Kordinator Kel 2) / 22SA21A077 Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan memperkuat ekosistem wisata dan industri kopi Desa Melung, Kabupaten Banyumas, melalui pengelolaan dan promosi berbasis digital. Permasalahan utama mitra mencakup lemahnya standar pasca panen kopi, keterbatasan peralatan produksi, pencatatan manajemen manual, serta promosi wisata yang belum terintegrasi. Solusi yang ditawarkan meliputi penyusunan SOP pasca panen kopi, pengadaan teknologi tepat guna (pulper, pengering) digitalisasi manajemen melalui aplikasi simelung.org, pengembangan branding wisata digital, serta pemasangan infrastruktur penunjang berupa petunjuk arah dan mini map. Metode pelaksanaan dilakukan melalui sosialisasi, penyediaan alat, pelatihan, pendampingan, serta evaluasi secara berkala dengan melibatkan dosen, mahasiswa KKN, dan mitra BUMDes serta Pokdarwis. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kapasitas produksi dan mutu kopi, terbentuknya unit usaha baru komersialisasi kopi Melung, serta pembaruan paket wisata berbasis potensi lokal. Selain itu, media sosial mitra aktif digunakan untuk promosi, aplikasi simelung.org dimanfaatkan untuk pencatatan aset dan laporan keuangan, serta legalitas dan strategi pemasaran mulai diarahkan pada skala lebih luas. Luaran yang dicapai meliputi peningkatan keberdayaan mitra dalam aspek produksi dan pemasaran, artikel ilmiah yang Di submit ke jurnal nasional, publikasi media massa, unggahan video kegiatan di YouTube, serta rekognisi 9 SKS bagi mahasiswa yang terlibat. Dampak program terlihat dari meningkatnya kualitas produk, daya saing usaha, serta keterlibatan aktif masyarakat dalam inovasi dan pemasaran digital. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberi solusi jangka pendek, tetapi juga menciptakan model pemberdayaan yang berkelanjutan dan dapat direplikasi di daerah lain.