Ngariksa 143 | Anak Betawi Telisik Hadrami | Kang Oman bersama Rangga Eka Saputra скачать в хорошем качестве

Ngariksa 143 | Anak Betawi Telisik Hadrami | Kang Oman bersama Rangga Eka Saputra

Assalamu’alaikum, Sampurasun... Sobat ɴɢᴀʀɪᴋꜱᴀ, Beberapa waktu lalu, saya berbincang bersama Rangga Saputra, mahasiswa doktoral di The Centre for the Study of Manuscript Cultures (CSMC), University of Hamburg, Jerman. Ia lahir dan besar di Cengkareng, pinggiran Jakarta. Rangga tak pernah membayangkan bisa menempuh pendidikan hingga ke negeri yang jauh, Jerman. “Orangtua saya selalu berpesan satu hal: jangan sampai tidak sekolah. Dari situlah saya melangkah,” kisahnya. Ia mengawali pendidikan tingginya di Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta, mempelajari pemikiran politik Islam, dan kemudian bergabung dengan PPIM (Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat). Di sanalah atmosfer keilmuan membentuknya. “Satu momen yang mengubah arah hidup saya adalah ketika bergabung dengan PPIM. Saya ingin seperti Kang Oman, Prof. Azra, dan para ilmuwan hebat lainnya,” ujarnya. Tahun 2019 menjadi titik awal perjalanannya ke Eropa, ketika ia melanjutkan studi S2 di bidang Kajian Asia Tenggara di Jerman. Saat ini, ia tengah meneliti sejarah konsesi tanah komunitas Arab Hadrami di dunia Melayu abad ke-20, dengan manuskrip sebagai sumber primer. Ia menemukan fakta yang menarik dan jarang disorot: “Studi tentang Hadrami selama ini identik dengan agama. Tapi saya tertarik melihat sisi lainnya, mereka itu juga para tuan tanah, pedagang, dan memiliki posisi penting secara ekonomi. Dimensi sekulernya sering terabaikan.” Dunia manuskrip membutuhkan pendekatan yang tidak hanya filologis, tapi juga lintas disiplin. Dan menurutnya, peran Ngariksa sangat penting dalam membumikan kajian naskah. “Tujuh tahun lalu, filologi itu sunyi. Sekarang, berkat Ngariksa, manuskrip jadi punya rumah dan ruang hidup kembali,” katanya penuh semangat. Dalam obrolan ini, kita juga mengungkap perjuangannya menjalani hidup sebagai mahasiswa di Jerman. Awalnya tanpa beasiswa, ia menabung dan bekerja paruh waktu demi bisa bertahan. Kini, setelah mendapatkan beasiswa S3, ia bisa membawa keluarganya. Kedua putrinya pun telah bersekolah dan beradaptasi dengan baik di Hamburg. Kisah inspiratif ini bisa Sobat saksikan dalam Ngariksa #143, Jumat 30 Mei 2025 pukul 20.00 WIB, hanya di YouTube Ngariksa TV. Mari kita terus rawat masa silam demi masa depan yang lebih tercerahkan. Dukung pelestarian manuskrip dengan subscribedan komentar di YouTube Ngariksa atau FB @OmanFathurahman. Salam Ngariksa, 𝕂𝕒𝕟𝕘 𝕆𝕞𝕒𝕟