У нас вы можете посмотреть бесплатно [ARSIP VIDEO ASLI] Pengangkatan Jenazah 6 Jenderal Korban G30S/PKI di Lubang Buaya, Dipimpin Suharto или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru TRIBUN-VIDEO.COM - Peristiwa G30S/PKI menjadi salah satu peristiwa kelam dalam sejarah Bangsa Indonesia. Peristiwa berdarah pada 58 tahun lalu itu akan terus diingat seluruh rakyat terutama orang-orang yang menjadi saksi mata tragedi itu. Pada tahun 1965, kala G30S/PKI meletus, Joseph Blasius Bapa merupakan Pimpinan Harian Pusat Pemberitaan ABRI, ia turut menjadi saksi mata dalam peristiwa mengenaskan itu . Blasius terlibat dan menjadi saksi mata dalam penggalian Pahlawan Revolusi di Lobang Buaya. Sebelum G30S/PKI meletus, Blasius Bapa menuturkan bahwa sebenarnya sudah terendus upaya-upaya pergerakan PKI. Namun saat itu gerak-gerik PKI yang sudah mulai terlihat tak begitu dianggap serius oleh para 'Dewan Jenderal'. Setelah Cakrabriawa berkasi dalam G30S/PKI, teka-teki keberadaan para Dewan Jenderal yang diculik pun menjadi misteri. Polisi Soekitman yang ikut menjadi korban penculikan namun kemudian dibebaskan, menjadi sosok yang memberi tahu di mana para jenderal dibawa Cakrabirawa. Namun sebelum adanya kesaksian dari Soekitman, wartawan Blasius Bapa dari Harian Pusat Pemberitaan ABRI sudah menemukan Lubang Buaya terlebih dahulu. Anak buah Blasius melaporkan bahwa ada lokasi di Lubang Buaya yang gerak-geriknya janggal, termasuk adanya nyanyian dan tarian Genjer-genjer. Kesaksian Soekitman lantas memperkuat temuan bahwa Lubang Buaya menjadi markas PKI dan menjadi tempat Dewan Jenderal dibawa. Setelah Lubang Buaya Ditemukan, proses penumpasan PKI dan evakuasi jasad Dewan Jenderal pun langsung dilakukan. Soeharto menjadi sosok pemegang komando, ia memerintahkan penangkapan pentolan PKI dan segera mengevakusi korban di Lubang Buaya untuk dimakamkan. Proses pengangkatan jenazah Dewan Jenderal di Lubang Buaya berlangsung penuh kepedihan. Blasius Bapa yang juga berada di Lubang Buaya menceritakan bagaimana Marinir mengangkat satu-persatu jenazah Dewan Jenderal dari dalam sumur. Blasius menyaksikan sendiri dengan kedua matanya bagaimana kesadisan PKI, kondisi jasad para korban yang diangkat dari dalam sumur pun sangat memprihatinkan. Tanggal 5 Oktober 1965 yang sebenarnya menjadi Peringatan Hari Ulangtahun ABRI berubah menjadi hari pilu yakni pemakaman Pahlawan Revolusi korban G30S/PKI. Sedianya tanggal 5 Oktober ABRI akan melakukan arak-arakan pasukan dan alat tempur Panser Saracen yang baru dibeli Ahmad Yani dari London untuk dipamerkan. Namun malang, arak-arakan 5 Oktober tetap digelar namun berubah menjadi arak-arakan jenazah para jenderal yang diangkut menggunakan Panser Saracen.(*) (Tribun-Video.com) Program: Live Tribunnews Update Host: Putri Dwi Arrini Editor Video: Januar Imani Ramadhan